Oksigen Ditemukan di Mars

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 11 Mei 2016 | 07:11 WIB
Oksigen Ditemukan di Mars
Ilustrasi Planet Mars (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah penemuan jejak air di permukaan Planet Mars pada September 2015 lalu, kini para ilmuwan kembali menemukan tanda yang berhubungan dengan kemampuan planet merah itu mendukung kehidupan.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), seperti yang diwartakan CNN pada Selasa (10/5/2016), mengumumkan telah menemukan atom-atom Oksigen di atmosfer Mars.

Atom-atom itu ditemukan di mesosfer Mars, lapisan-lapisan luar dari atsmofer Mars. Para ilmuwan yakin temuan ini akan memberikan pemahaman lebih baik akan atmosfer planet tersebut. Oksigen di atmosfer, misalnya, bisa membantu para ilmuwan mempelajari erosi atmosfer dan bagaimana cara gas-gas lain lolos dari Mars.

Atom-atom oksigen di Mars ditemukan oleh para imuwan menggunakan sebuah pesawat jet Boeing 747SP yang telah dimodifikasi untuk tujuan riset dan bisa membawa sebuah teleskop berdiameter 100 inci. Pesawat itu merupakan bagian dari proyek bernama Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA) yang dikembangkan NASA bersama pusat antariksa Jerman.

Jet SOFIA bisa terbang di ketinggian antara 37.000 hingga 45.000 kaki, tepat di atas lapisan atmosfer Bumi yang berfungsi sebagai perisai sinar inframerah. Dengan itu, para SOFIA bisa mendeteksi dan meneliti pancaran-pancaran inframerah dari antariksa.

 Sebelumnya para ilmuwan sangat sukar mendetksi atom oksigen dari Mars, karena mereka tak mampu mengukur secara akurat panjang gelombang yang dipancarkan oleh atom-atom itu. Upaya terakhir mencari atom Oksigen dilakukan pada 40 tahun lalu.

Adapun pancaran gelombang yang ditangkap oleh Sofia kemudian dianalisis oleh perangkat di Bumi bernama German Receiver for Astronomy at Terahertz Frequencies (GREAT), yang bertugas membedakan oksigen pada atmosfer Bumi dengan yang berasal dari atmosfer Mars.

Temuan ini diterbitkan para ilmuwan dalam sebuah artikel dalam jurnal Astronomy and Astrophysics.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI