Suara.com - Sebuah misteri berusia 350 tahun di Prancis, tentang seorang tahanan yang legendaris yang wajahnya selalu ditutupi topeng logam, akhirnya terungkap dalam buku terbaru seorang sejarahwan asal California, Amerika Serikat.
"Man in the Iron Mask", demikian lelaki itu dikenal, adalah narapidana yang ditahan pada 1669. Ia semula disekap di penjara Bastille, tetapi dipindahkan ke beberapa penjara lainnya di Prancis.
Lebih dari tiga puluh tahun lelaki bertopeng itu berdiam di balik jeruji besi, sampai meninggal pada 1703. Identitas lelaki itu selalu menjadi misteri, karena berbeda dari tahanan lainnya, wajahnya selalu ditutup topeng besi.
Misteri tahanan bertopeng besi ini bahkan membuat penasaran filsuf semacam Voltaire dan penulis Alexandre Dumas. Mereka berdua bahkan berteori bahwa lelaki itu adalah saudara kembar dari Raja Louis XIV.
Teori keduanya, meski tak diakui sejarah, sempat diangkat ke dalam film berjudul "The Man in the Iron Mask" (1998). Dalam film itu, lelaki bertopeng tersebut diperankan oleh aktor Leonardo DiCaprio.
Tetapi menurut sejarahwan AS, Paul Sonnino, tahanan bertopeng itu bukan bangsawan, melainkan hanya orang biasa.
"Para sejarahwan sepakat bahwa namanya adalah Eustache Dauger," kata Sonnino yang membeberkan temuannya dalam buku berjudul "The Search for the man in the Iron Mask: A Historical Detective Story" (2016).
Ia juga mengatakan bahwa Dauger tak selalu mengenakan topeng selama ditahan dan topeng itu sendiri tak terbuat dari besi, melainkan dari beludru.
"Para sejarahwan juga yakin, dia hanya seorang pelayan. Yang tak diketahui adalah untuk siapa dia bekerja dan mengapa dia ditahan sebegitu ketat selama lebih dari 30 tahun," imbuh Sonnino.
Dalam bukunya Sonnino mengajak para pembaca untuk menelusuri catatan sejarah dan surat-surat yang diduga berhubungan dengan tahanan bertopeng itu. Dari hasil penelusuran itu ditemukan bahwa Dauger adalah bekas pelayan bendahara Kardinal Mazarin.
Mazarin yang menjabat sebagai menteri kepala di Prancis pada masa itu dikenal sangat kaya dan korup. Menurut Sonnino, sebagai pelayan Dauger diduga mengetahui aksi-aksi jahat Mazarin dan karenanya dia lama-kelamaan dianggap sebagai ancaman oleh Mazarin.
"Dauger pasti telah mengoceh di saat yang tak tepat," jelas Sonnino, "Ketika ditahan dia diberi tahun bahwa, jika dia mengungkap identitasnya kepada orang lain, maka ia akan dibunuh."
Ketika Sonnino ditanya mengapa setelah sekian lama, misteri tentang Dauger ini belum juga terungkap, ia menyalahkan para sejarahwan yang berkeras menjaga sejarah tetap bersih dan terhindar dari kisah-kisak tak bermoral.
"Kehidupan ini tak masuk akal. Manusia jauh lebih rumit dari itu," tutup Sonnino. (Live Science)