Suara.com - Lenovo menyiapkan dana hingga USD500 juta atau setara Rp6,68 triliun, untuk mendanai perusahaan baru (startup). Korporasi asal Cina ini siap menyokong bisnis yang bersinergi dengan bidang usahanya, semisal komputasi awan (cloud computing), megadata, kecerdasan buatan, robotik, atau berbagai cabang layanan internet.
Tech Crunch melaporkan, inilah kali kedua Lenovo menyiapkan dana untuk berinvestasi di perusahaan startup. Yang pertama terjadi pada 2010 lalu, dengan besar modal mencapai USD100 juta (sekitar Rp1,33 triliun).
Beberapa nama yang telah didanai Lenovo adalah pengembang teknologi pengenal raut muka asal Israel, Face++; perusahaan Cina, iDreamsky; juga spesialis biometrik Nok Nok Labs dari Amerika Serikat (AS).
Selain berinvestasi, Lenovo juga berencana mentransformasi beberapa divisinya menjadi anak perusahaan. Mereka kemudian diharapkan mampu meraup investor pihak ketiga, dan mengalirkan "darah segar" bagi Lenovo Capital and Incubator Group (LCIG) kelak.
"Dengan sejarah panjang kami di industri, serta pengalaman mengembangkan inovasi-inovasi inti, kami sangat siap untuk ikut membentuk masa depan melalui teknologi-teknologi yang 'mengubah permainan' lewat pendanaan bisnis startup dan membawa proyek inkubator ke pasar," jelas Chief Technology Officer Lenovo, He Zhiqiang.
Kebijakan ini diambil di tengah restrukturisasi Lenovo, pascapengumuman kerugian perusahaan untuk pertama kalinya pada 2015 akibat situasi bisnis yang buruk. Meski masih berstatus sebagai merek terpopuler untuk produk PC, bobot pasar Lenovo mengecil dan berakibat pada raihan penjualan.
Data International Data Corporation (IDC) menunjukkan, pangsa pasar Lenovo tumbuh dari 19,4% di kuartal I 2015 menjadi 20,1% di kuartal I 2016. Namun sementara itu, pengiriman aktual turun 8,5% di periode yang sama.
Lenovo juga diketahui bergulat di pasar gawai pintar (smartphone). IDC menemukan bahwa Lenovo terlempar dari lima besar gawai terlaku di dunia, gara-gara gonjang-ganjing di Cina yang merupakan pasar utama mereka. [Tech Crunch]