Suara.com - Sebuah penelitian dilakukan menunjukkan bagaimana Waze bekerja. Diketahui, mengemudi dengan bantuan aplikasi milik Google itu memiliki kerentanan yang memungkinkan hacker melacak keberadaan pengguna tanpa sepengetahuan mereka. Semua itu langsung disanggah oleh pihak Waze.
Dari sebuah Unit Google menyatakan, semua studi yang dilakukan para peneliti di University of California Santa Barbara tersebut, adalah tidak benar. Waze mencatatkan, ikon mobil adalah cara membuat pengguna mengetahui posisinya saat menggunakan aplikasi.
Mereka pun bersikeras, orang asing tidak dapat menemukan atau mengikuti pengguna saat menggunakan aplikasi. "Kami menghargai para peneliti memberitahukan hal ini kepada kami dan telah menerapkan pengamanan dalam 24 jam terakhir untuk mengatasi kerentanan dan mencegah pengendara lain mempengaruhi perilaku sistem dan melakukan kegiatan pelacakan yang sama. Tak satu pun dari kegiatan ini telah terjadi secara real-time dan dalam lingkungan dunia nyata, tanpa mengetahui peserta," tegas juru bicara Waze seperti dilansir dari CNBC, Jumat (29/4/2016).
Sayang, Waze menolak mengomentari perlindungan tambahan apa yang dibuat mereka agar pembajak tidak bisa mengetahui keberadaan pengguna, seperti dari studi yang dilakukan tersebut.
Sementara itu, Google sebagai pemilik Waze, mengakui kerentanan keamanan bisa terjadi terutama di pengguna Android. Tapi hingga saat ini belum pernah ada peristwa pembajakan sebenarnya yang terjadi.