Suara.com - Sejumlah peretas diduga telah berhasil membobol jaringan komputer korporat internal Facebook selama berbulan-bulan. Mereka diduga telah berhasil mengakses data seperti username dan password karyawan media sosial terbesar di dunia tersebut.
Seperti yang diulas The Guardian, Senin (25/4/2016), para peretas itu telah aktif mengorek sistem Facebook pada Juli dan September 2015 silam. Mereka diduga masih beroperasi hingga Februari kemarin.
Aksi para peretas itu diungkap oleh Orange Tsai, seorang peneliti dari perusahaan keamanan Devcore. Ia menemukan jejak para peretas ketika sedang menguji sistem keamanan sistem komputer internal Facebook.
Dalam pengujian itu, yang di dalamnya ia menemukan tujuh celah yang bisa dimanfaatkan oleh peretas, Tsai menemukan jejak orang lain yang pernah masuk melalui celah itu sebelum dia.
"Ketika sedang mengumpulkan data-data tentang celah keamanan dan bukti-buktinya untuk dilaporkan ke Facebook, saya menemukan hal yang aneh di web log," jelas Tsai.
Ia menjelaskan bahwa para peretas itu telah menciptakan kode untuk mengakses dan mencuri daftar nama dan data rahasia lain milik karyawan Facebook.
Tsai sendiri telah menginformasikan temuannya pada Facebook sejak 5 Februari lalu. Facebook lalu menggelar investigasi internal yang rampung pada 20 April, sehingga Devcore bisa mengumumkan hasil temuannya itu saat ini.
Atas keberhasilannya itu, Tsai sendiri diberi hadiah oleh Facebook sebesar 10.000 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp132 juta (1 dolar AS pada Rp13.212).
Meski demikian, Facebook belum memberikan komentar resmi atas peristiwa tersebut.