Rahasia Suram di Balik Kemegahan Desain iPhone

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 25 April 2016 | 20:22 WIB
Rahasia Suram di Balik Kemegahan Desain iPhone
Ilustrasi ponsel iPhone di box (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa yang sangka desain mewah dan megah milik iPhone, membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit dari para karyawannya, terutama para buruh pabriknya. Sebuah rahasia 'suram' pun akhirnya terungkap dari proses produksi di salah satu pabrik rahasia Apple di Cina.

Seorang pekerja pabrik berusia 26 tahun meninggal akibat bekerja hingga 12 jam sehari. Tian Fulei ditemukan tewas pada 3 Februari 2016 lalu di asrama yang ia tempati bersama para pekerja lainnya di dekat Shanghai di Pegatron.

Kematiannya ini dibawa ke pengadilan yang berujung dengan keputusan sebagai kematian mendadak. Meskipun begitu, tidak ada proses otopsi yang dilakukan.

Pihak keluarga Tian mengatakan, ia telah bekerja lembur tanpa henti selama di Pegatron. Kematiannya ini tidak lama setelah penyelidikan yang dilakukan BBC Panorama mengungkapkan, bagaimana para pekerja di sana bekerja hingga tumbang.

Adiknya, Tian Zhoumei (25) mengatakan kepada MailOnline, bahwa kakaknya sehat tapi kemudian tiba-tiba meninggal. Dia menyalahkan hal itu terjadi akibat kerja lembur yang menyebabkan sang kakak akhirnya menghela napas untuk terakhir kalinya.

Namun, Pegatron membantah jika kematian ini dihubungkan dengan lingkungan kerjanya. Kematian Tian sekali lagi menyoroti kekhawatiran atas kondisi pekerja Apple yang dibayar murah.

Perusahaan ini mengumumkan telah membuat laba terbesar dalam sejarah kuartalan perusahaan pada bulan Januari lalu. Tercatatkan 11 miliar pound pada tahun fiskal kuartal pertama. Lebih dari 74,5unit iPhone terjual di seluruh dunia dalam tiga bulan hingga 27 Desember tahun lalu.

Dari peristiwa ini, keluarga Tian diberi uang kompensasi oleh perusahaan sebesar 80.000 Yuan . Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya 15.000 Yuan, setelah dibantu negosiasi polisi. (Dailymail)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI