Dalam rangka pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Gresik menerapkan teknologi penanganan produk olahan ikan segar. Program ini merupakan kerjasama DKPP Kab. Gresik dan INSPIRE Consulting Malang.
Menurut Kepala DKPP Kabupaten Gresik, Langu Pindingara, sejak tahun 2011, Gresik merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memenuhi syarat sebagai Pilot Project Pengembangan Kawasan Minapolitan Perikanan Budidaya. Tahun 2012, kata Langu, Gresik pernah menjadi satu-satunya kabupaten percontohan dalam hal pengembangan perikanan budidaya, di Jawa Timur.
"Sejak 2012, Gresik merupakan satu-satunya kabupaten di Jawa Timur yang ditetapkan sebagai percontohan pengembangan perikanan budidaya melalui program industrialisasi perikanan budidaya dengan komoditas utama bandeng dan udang,” kata Langu dalam keterangan resmi, Kamis (21/4/2016).
Dia menjelaskan, total secara keseluruhan, luas tambak yang berada di Kabupaten Gresik saat ini menempati komposisi 63 persen dari total tambak se-provinsi Jawa Timur. Menurutnya, secara existing, jenis tambak yang berada di Gresik, terdiri dari tambak tradisional seluas 32.412 Ha (99,8 persen), tambak semi intensif 21 Ha (0,06 persen), dan tambak intensif 30,5 Ha (0,14 persen).
“Jadi, total luasan tambak di Kabupaten Gresik 62.207 Ha dan telah menempati komposisi 63% total tambak yang ada di Jawa Timur," ucapnya.
Manager Project INSPIRE Consulting, Muhammad Lutfi Suharyanto mengatakan, untuk pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya, maka akan dilakukan Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah dan Produk bernilai tambah serta berorientasi pasar.
“Untuk pemantapan pelaksanaan kebijakan industrialisasi perikanan, akan dilaksanakan melalui pengembangan komoditas unggulan daerah dan produk bernilai tambah, serta berorientasi pasar," katanya.
Untuk memberikan kesadaran pentingnya mewujudkan program itu, INSPIRE mengadakan pelatihan pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Gresik. Dikatakan Lutfi, pelatihan yang dihadiri 50 peserta dan pelaku pengelohan hasil perikanan, selain mendapatkan materi, para peserta juga langsung melakukan praktek uji formalin dan borax pada produk olahan ikan segar.
“Berbekal pengetahuan ini, diharapkan pelaku/ pengusaha olahan ikan segar di Kab. Gresik, mampu menghasilkan produk yang berkualitas tanpa kandungan zat kimia berbahaya," katanya.
Diketahui, konsep minapolitan adalah pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan yang berbasis kawasan berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan