Studi: Gen Bisa Tentukan Kapan Anda Kehilangan Keperawanan

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 20 April 2016 | 07:21 WIB
Studi: Gen Bisa Tentukan Kapan Anda Kehilangan Keperawanan
Ilustrasi hubungan seksual (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perbedaan gen rupanya bisa menentukan kapan seseorang berhubungan seks untuk pertama kalinya, demikian hasil sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature edisi 18 April kemarin.

Dalam studi yang menganalisis data dari 125.000 orang di Inggris ditemukan bahwa perbedaan gen bisa menentukan kapan seseorang memasuki masa pubertas, berhubungan seksual untuk pertama kalinya, dan memiliki anak.

Para peneliti dalam riset itu mengatakan bahwa temuan mereka hanya menunjukkan bahwa genetika juga berperan dalam menentukan kapan seseorang memutuskan untuk berhubungan seksual. Faktor lain seperti lingkungan pergaulan, budaya keluarga, dan pengaruh sosial lainnya berperan lebih besar dalam hal ini.

"Jelas bahwa faktor sosial adalah salah satu faktor yang memengaruhi kapan seseorang berhubungan seksual untuk pertama kalinya. Tetapi dengan menggunakan analisis genetika, kami berharap bisa menemukan faktor biologis yang berkontribusi dalam hal ini," kata Felix Day, pakar genetika dari Universitas Cambridge, Inggris, yang terlibat dalam riset itu.

Dalam studinya Day dkk berhasil mengidentifikasi 38 gen yang mereka bagi dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama diketahui berpengaruh terhadap kematangan fisik manusia, sementara kelompok gen kedua berkontribusi terhadap tipe kepribadian.

"Gen pertama berpengaruh terhadap alur reproduksi dan dalam menentukan masa pubertas," kata Day.

Sementara kelompok gen kedua, imbuh dia, berhubungan dengan ciri kepribadian manusia. Gen-gen itu memengaruhi kecenderungan untuk mengambil risiko, termasuk di dalamnya keputusan untuk berhubungan seks di usia dini.

Adapun data yang digunakan dalam studi itu diambil dari para responden yang terlibat dalam UK Biobank, sebuah penelitian kesehatan berskala nasional di Inggris. (Live Science)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI