Ini Drone Ekspedisi Udara Telkomsel

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 16 April 2016 | 06:35 WIB
Ini Drone Ekspedisi Udara Telkomsel
Dua drone ekspedisi udara Telkomsel. (Telkomsel)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Telkomsel mengadakan program Ekspedisi Langit Nusantara (Elang Nusa), untuk menguji jaringan broadband 3G dan 4G di kota-kota yang dilalui dua pesawat tanpa awak (drone) yang disebut dengan Elang Barat dan Elang Timur. Drone berjenis Unmaned Aerial Vehicle (UAV), berukuran besar dengan sayap hingga 2,5 meter itu rencananya akan melintasi 50 kota di Indonesia selama satu bulan penuh mulai 14 April 2016 kemarin hingga 14 Mei 2016.

Drone tersebut diketahui merupakan buatan dalam negeri, memiliki kemampuan terbang pada ketinggian 100-150 meter dan kecepatan sekitar 70km/jam dengan kecepatan maksimal 100km/jam. Ketinggian tersebut dianggap tidak mengganggu penerbangan dan gambar video yang dihasilkan kamera di drone bisa dinikmati dengan baik.

Vice President Marketing Communications Telkomsel, Nirwan Lesmana menjelaskan, selama terbang kedua drone dikawal oleh tim di darat. "Tim darat ini yang mentransmisikan video dari kamera ke master room dan kemudian dibagikan secara live streaming," terangnya beberapa waktu lalu.

Tim darat yang terdiri dari mobil dengan double cabin, dilengkapi dengan pengontrol drone, mengunduh gambar dari drone, meng-upload ke server dan kemudian memngemasnya dalam bentuk video. Pada tim darat ini juga disiapkan empat drone pengganti, remote control dan kamera pengoperasian.

Setiap tim terdiri dari dua macam drone, drone dengan mesin dengan listrik. Untuk drone mesin dilengkapi dua kamera yang bertugas melintasi daerah-daerah utama. Drone ini membutuhkan landasan untuk mendarat.

Sedangkan drone listrik, dilengkapi sebuah kamera, bertugas menggantikan drone mesin saat masuk ke area-area terpencil. Drone ini tidak membutuhkan landasan untuk mendarat.

Selain itu, juga disediakan multi rotor drone yang dilengkapi satu kamera, khusus menangkap area terpencil dengan rute berbeda dari dua drone utama.

Untuk masalah jalur, Elang Barat akan melintasi 12 kota, yakni Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Jakarta, Tasikmalaya, Jogjakarta, Surabaya dan Malang. Sedangkan Elang Timur melintasi delapan kota, meliputi Merauke, Jayapura, Ambon, Manado, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar dan Labuan Bajo. Keduanya akan bertemu di Bali pada 14 Mei 2016.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI