Jadi Google Doodle Hari Ini, Siapa Samaun Samadikun?

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 15 April 2016 | 14:20 WIB
Jadi Google Doodle Hari Ini, Siapa Samaun Samadikun?
Google Doodle yang menampilkan sosok ilmuwan Indonesia Samaun Samadikun. (Google)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laman Google.co.id hari ini, Jumat (15/4/2016), menampilkan sesuatu yang berbeda. Jika biasanya, laman tersebut hanya menampilkan logo Google dan kolom kosong mesin pencarian, kali ini ada lukisan wajah seorang lelaki yang "sangat Indonesia".

Dia adalah Samaun Samadikun, seorang begawan teknologi legendaris tanah air. Ilmuwan bergelar profesor tersebut jadi Google Doodle hari ini bertepatan dengan peringatan tanggal lahirnya, yakni 15 April 1931.

Banyak sumbangsih yang sudah diberikan Samaun Samadikun bagi perkembangan teknologi di Indonesia. Lulusan Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1957 itu merupakan salah satu pendiri Akademi Ilmu Pengetahuan Islam pada tahun 1986 dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Mantan anggota MPR RI dari Utusan Golongan pada tahun 1987-1992 tersebut juga telah menulis banyak publikasi ilmiah nasional maupun internasional dalam bidang tunnel diodes, instrumentasi nuklir, fabrikasi IC, energi, industri elektronika, dan pendidikan. Editor buku mikroelektronika ini juga pernah punya cita-cita besar, yakni untuk menjadikan Bandung sebagai "kota chip"-nya Indonesia lewat program Bandung High Technology Valley (BHTV).

Perjalanan kariernya di dunia pendidikan terbilang unik. Semua berawal saat dirinya menjadi mahasiswa ITB. Kala itu, terjadi konfrontasi antara pemerintah RI dan Belanda terkait pembebasan Irian Barat.

Konfrontasi memicu hengkangnya dosen-dosen ITB asal Eropa. Minim staf pengajar, Samaun dan lulusan ITB lainnya direkrut jadi dosen dan disekolahkan ke luar negeri.

Segudang gelar asing pun diraihnya, dari gelar M.Sc dan Ph.D. dari Universitas Stanford, Amerika Serikat, hingga Postgraduate Diploma Nuclear Engineering dari Queen Mary, Universitas London. Mengajar di ITB, Samaun mendirikan Jurusan Teknik Elektro ITB yang dikenal hingga saat ini.

Selain berkiprah menjadi dosen, Samaun pernah pula menjabat sebagai Direktur Binsarak DIKTI (1973-1978), Dirjen Energi, Departemen Pertambangan dan Energi (1978-1983), dan ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (1989-1995). Selain itu, Samaun juga pernah aktif sebagai Wakil Ketua Dewan Riset Nasional (1993-1996) dan Komisaris Utama PT Lembaga Elektronika Nasional (LEN) (1993-1999).

Hingga akhir hayatnya pada tahun 2006, Samaun masih menjadi peneliti senior PPAU Mikroelektronika ITB. Atas pengabdiannya dalam bidang penelitian, Samaun memperoleh penghargaan medali Pengabdi Ilmiah Nasional (1978), dan Medali Mahaputra Utama (1994) dari pemerintah Indonesia.

Nama Samaun pun harum di lingkup ASEAN. Ia pernah meraih "The 1998 Award of the Association of South Eastern Asian Nations (ASEAN)" dan ASEAN COST.

Lelaki yang menyandag gelar "Bapak Mikroelektronika Indonesia" ini menghembuskan nafas terakhir di Jakarta pada 15 November 2006. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI