Teknologi VR di Film Dewasa, Inilah Pihak yang Paling Direpotkan

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 13 April 2016 | 15:24 WIB
Teknologi VR di Film Dewasa, Inilah Pihak yang Paling Direpotkan
Seorang perempuan mengenakan kacamata virtual reality (VR). (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teknologi kamera realitas virtual (virtual reality/VR), selain merambah dunia produksi game, kini mulai pula dipakai di industri film porno. Ternyata, penggunaan kamera canggih tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemeran film biru, khususnya para aktor.

Hal itu terungkap dalam acara tanya jawab para karyawan situs dewasa Pornhub dengan netizen dalam forum Reddit AMA, Senin awal pekan ini. Para karyawan ditanyai apakah para aktor film biru harus mengenakan perangkat kamera realitas virtual yang merepotkan dan membatasi ruang gerak.

"Betul," jawab seorang karyawan bernama Corey.

"Saya dengar para aktor mendapat banyak masalah ketika harus mengenakan perangkat berat tersebut di dada mereka. Kerap kali, mereka harus mengulang adegan hingga beberapa kali," lanjut Corey.

Kecenderungan manusia yang ingin mencoba dan menikmati teknologi baru menjadikan pornografi sebagai salah satu industri pertama yang jadi ladang uang bagi para produsen teknologi realitas virtual. Pasalnya, teknologi ini menawarkan sudut pandang menarik, di mana si pengguna dapat merasa seolah-olah berada dalam film dan ikut terlibat dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi.

"Ini (teknologi realitas virtual) akan memainkan peran penting dalam masa depan industri dewasa, game, hiburan, dan lain-lain," kata karyawan lain bernama Brett.

Independent melansir, para produsen perangkat realitas virtual seperti Oculus Rift, HTC Vive, dan Sony Playstation VR akan meraup pendapatan hingga 895 juta Dolar Amerika Serikat tahun ini.

Dalam industri perfilman, sejauh ini, teknologi ini baru digunakan untuk tujuan promosi. Sebagai contoh adalah video pendek realitas virtual yang dibuat untuk promosi film fiksi ilmiah yang dirilis beberapa waktu yang lalu, Interstellar. Namun, karya-karya lain diprediksi akan muncul karena para pembuat film mulai membiasakan diri dengan perangkat tersebut. (Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI