Suara.com - Perusahaan media asal Inggris, Daily Mail, saat ini dilaporkan tengah dalam pembicaraan bersama sejumlah mitra potensial, dalam rangka rencana pembelian aset internet Yahoo. Daily Mail memang disebut berminat membeli salah satu pionir internet asal Amerika Serikat (AS) yang kini tengah kesulitan itu, dengan target meningkatkan pendapatan dari sektor iklan.
Sebagaimana dilansir Reuters, pihak Daily Mail & General Trust selaku perusahaan induk media populer tersebut, Senin (11/4/2016), mengakui bahwa mereka kini tengah pada tahap awal rencana penawaran pembelian Yahoo. Hal ini mengonfirmasi laporan dari Wall Street Journal bahwa Daily Mail tengah mendekati sejumlah perusahaan keuangan untuk bergabung dalam rencananya tersebut.
"Kami tengah berada dalam rangkaian diskusi bersama sejumlah pihak yang merupakan penawar potensial," ungkap seorang juru bicara DailyMail.com, dalam pernyataan via e-mail, tanpa menyebut detail penawaran maupun nama-nama pihak yang diajak bekerja sama.
DailyMail.com serta MailOnline dikenal sebagai situs berita yang berfokus pada selebriti dan berbasis di London. Secara global, kedua situs tersebut dilaporkan menarik tak kurang dari 14 juta pengunjung per hari. Fakta ini menjadikan mereka termasuk di antara situs berita berbahasa Inggris terpopuler di dunia.
Menurut seorang analis dari Liberum, Ian Whittaker, jika pembelian Yahoo jadi dilakukan Daily Mail, hal itu akan bernilai positif bagi perusahaan Inggris tersebut. Setidaknya menerutnya, langkah ini akan membantu meraih lebih banyak iklan dari AS, serta mengurangi ketergantungan pada penjualan iklan dari bisnis surat kabarnya di Inggris.
"AS (sejauh ini) telah menjadi penggerak utama pertumbuhan digital bagi Daily Mail & General Trust. (Namun) Meski traffic telah tumbuh dengan baik, mereka sejauh ini belum bisa memanfaatkannya secara finansial semaksimal yang mereka bisa," ungkap Whittaker.
Langka ini dinilai akan sejalan dengan "deal kecil" tahun lalu yang dilakukan Daily Mail ketika membeli Elite Daily, sebuah situs berita dan hiburan AS. Saat itu, pembelian tersebut diharapkan memperluas audiens mereka, yang pada akhirnya membuat prospek pencapaian iklan di AS bisa lebih baik.
Diperkirakan, dengan membeli aset-aset Yahoo yang terdiri mulai dari fitur pencarian, e-mail, hingga berita, artikel olahraga, foto dan lain-lain, dapat melipatgandakan jangkauan sekalius pendapatan iklan digital DailyMail.com. Tercatat pada tahun 2015 lalu saja, pendapatan iklan DailyMail.com mencapai sekitar US$104 juta (hampir Rp1,4 triliun) atau sepersepuluh dari capaian tahunan perusahaan tersebut.
Penawaran (pembelian) Yahoo sendiri disebut akan jatuh pada 18 April 2016 mendatang, dalam proses lelang yang diyakini bakal diperebutkan banyak penawar. Selain Daily Mail, sejauh ini dilaporkan bahwa Time Inc juga tengah membidik rencana pembelian itu. Demikian juga halnya dengan Verizon, perusahaan telekomunikasi raksasa AS yang mengendalikan AOL. [Reuters]