Suara.com - Pemanasan global telah mengubah getaran pada sumbu-sumbu kutub Bumi, demikian hasil penelitian badan antariksa Amerika Serikat (NASA) seperti yang dikutip The Guardian, Sabtu (9/4/2016).
Naiknya suhu permukaan Bumi secara drastis telah memaksa lapisan es, terutama di Greenland, mencair. Akibatnya distribusi bobot Bumi berubah, sehingga Kutub Utara dan Kutub Selatan bergetar dan perlahan bergeser. Fenomena ini disebut pergerakan kutub.
Para ilmuwan sendiri telah memantau pergerakan kutub sejak 1899 dan di sepanjang abad 20 terlihat bahwa kutub utara Bumi perlahan-lahan bergeser ke arah Kanada.
Tetapi memasuki abad 21 arah pergerakan kutub mulai berubah dan mengarah ke Inggris, demikian ulas Surendra Adhikari, peneliti NASA, dalam artikelnya di jurnal Science Advance yang terbit Jumat (8/4/2016).
"Perubahan arah ini sangat dramatis," kata Adhikari.
Meski para ilmuwan menegaskan bahwa pergeseran arah ini tak berbahaya bagi manusia, tetapi perubahan ini menunjukkan bahwa pemanasan global berpengaruh sangat besar terhadap Bumi dan segala isinya.
Sejak 2003 Greenland telah kehilangan 277 triliun kilogram es setiap tahunnya dan ini telah mengubah gerakan Bumi, "mirip seperti ketika seorang atlet ski mengangkat salah satu kakinya ketika sedang berputar," jelas Eirk Ivins, peneliti NASA yang juga terlibat dalam riset tersebut.
Selain di Greenland, mencairnya 124 triliun kilogram es di Antartica Barat setiap tahun dan bertambahnya 74 triliun kilogram es di Antartica Timur per tahun memperbesar getaran kutub Bumi.