Suara.com - Sistem keamanan ini sebetulnya telah dikenal sekitar satu setengah tahun lalu. WhatsApp baru sepenuhnya memperkuat enkripsi end-to-end dan hal ini dilakukan pada aplikasi di semua platform mobile.
Semua pesan dan komunikasi para pengguna aplikasi dengan aplikasi versi terbaru kini akan dienkripsi end-to-end secara default. Di awal tahun ini, tercatatkan pengguna aktif WhatsApp lebih dari satu miliar.
"Pengamanan komunikasi, video dan gambar semua platform kini sudah terpecahkan," ujar juru bicara WhatsApp seperti dilansir dari laman Techcrunch, Rabu (6/4/2016). Dengan sistem end-to-end
enkripsi berarti isi komunikasi tidak disimpan dalam teks biasa di server WhatsApp.
Selama ini perusahaan dapat mendekripsi pesan pengguna dan mampu untuk mengaksesnya karena tidak memegang kunci-kunci enkripsi. Jadi WhatsApp akan dapat dipaksa untuk menyerahkan data pesan.
Sejak Edward Snowden membuat sensasi dengan membobol dan mengungkapkan berbagai data rahasi, WhatsApp kemudian melanjutkan kemitraannya dengan Open Whisper System yang sudah terintegrasi dengan end-to-end enkripsi khususnya Signal Protocol sejak akhir 2014.
Dalam sebuah posting blog hari ini mengungkapkan open source dikonfirmasi pelaksanaan WhatsApp sekarang lengkap.
"Ini termasuk chatting, chatting kelompok, lampiran, catatan suara, dan panggilan suara di Android, iPhone, Windows Phone, Nokia S40, Nokia S60, Blackberry, dan BB10," tulis juru bicara WhatsApp.
Meskipun penyelesaian standar end-to-end enkripsi merupakan tonggak keamanan sangat penting untuk platform WhatsApp, itu tidak berarti bahwa di dalam setiap komunikasi yang dikirim melalui aplikasi adalah end-to-end enkripsi. Semua itu bergantung jika pengguna sudah memperbarui aplikasi ke versi terbaru.
Pengguna WhatsApp juga akan dapat mengonfirmasi orang yang mereka ajak bicara dengan memverifikasi keaslian sesi enkripsi melalui memindai kode QR.