Eropa Berambisi Bangun Desa di Bulan, Gantikan ISS

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 26 Maret 2016 | 14:36 WIB
Eropa Berambisi Bangun Desa di Bulan, Gantikan ISS
Ilustrasi manusia sedang menjelajahi bulan (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan antariksa Eropa (ESA) berambisi membangun sebuah desa yang dihuni manusia di permukaan bulan. Kepada ESA, Johann-Dietrich Woerner mengatakan bahwa desa itu akan menjadi pusat penelitian, bisnis, pariwisata, dan pertambangan antariksa.

Dalam sebuah video yang diunggah ke website resmi ESA, Woerner mengatakan bahwa bulan akan menggantikan Stasiun Antariksa Internasional (ISS) yang sudah beroperasi sejak 2000. Awalnya ISS akan pensiun pada 2020, tetapi tugasnya diperpanjang hingga 2024.

Meski demikian ESA mengatakan bahwa butuh 20 tahun sebelum teknologi untuk mendirikan desa di bulan siap.

Woerner mengatakan bahwa mereka bisa menggunakan sumber daya bulan untuk membangun desa tersebut dan tidak membaya material dari Bumi. Sementara struktur dan komponen bangunan akan dicetak oleh printer 3 dimensi.

"Kami tak butuh banyak dana di awal, kami bisa mulai dengan sebuah misi kecil," kata dia.

Tinggal di bulan sebenarnya berisiko, mengingat adanya radiasi kosmis, meteor-meteor kecil, dan suhu extrem yang bisa mencapai 123 derajat Celcius hingga minus 152 derajat Celcius.

Tetapi menurut Woerner itu bisa diakali dengan membangun di tempat yang tepat.

"Jika kita berada di bawah bayang-bayang bulan, maka kita akan terlindung dari radiasi. Sementara di kutub selatan bulan, yang selalu gelap, kita akan menemukan air," ujar dia.

Adapun Perjanjian Luar Angkasa yang ditandatangai pada 1967 mengatur bahwa tak satu negara pun di Bumi yang boleh mengklai memiliki bulan. Karenanya, kata Woerner, desa di bulan harus dibangun oleh dunia internasional. (CNN Money)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI