Suara.com - Nintendo Wii U mulai dijual pada bulan November 2012, namun penjualan perangkat sejak itu telah jauh lebih rendah dibandingkan kedua pesaingnya, PlayStation dan Xbox. Melihat kondisi ini perusahaan mengambil langkah tegas untuk mengakhiri produksi Wii U dan mengurangi total jumlah penjualan.
Akibat rendahnya penjualan Wii U bahkan dibandingkan pendahulunya, membuat perusahaan asal Jepang itu memangkas jumlah penjualan tahun fiskal 2013 dari proyeksi 9 juta unit, kini menjadi 2,8 juta unit saja. Rendahnya respon pasar terhadap konsol satu ini, mendorong penghentian produksi di tahun ini.
Laporan tersebut juga mengklaim, bahwa Nintendo telah berhenti produksi berbagai aksesoris untuk Wii U. Beberapa waktu lalu, perusahaan diketahui mengerjakan generasi berikutnya dengan nama sandi Proyek NX.
Banyak pihak menduga, konsol ini akan menjadi pengganti Wii U. Hal itu langsung disanggah pimpinan Nintendo, dengan mengklaim NX merupakan sesuatu yang berbeda dengan berbagai inovasi terbaru.
Dari penghentian produksi Wii U, banyak spekulasi beredar jika Nintendo akan merilis NX di tahun ini. Kabarnya, NX akan mengubah beberapa hal dasar di konsol sebelumnya dan lebih didasarkan pada aplikasi mobile.
Keputusan Nintendo membuat Wii U dianggap sebagian besar pengamat merupakan keputusan yang salah. Hal ini kemudian mendorong perusahaan untuk memfokuskan pada masa depan dan mencari sesuatu yang benar-benar disukai penggemarnya.
Dan sebagai bagian dari strategi itu, perusahaan memiliki rencana besar untuk game mobile. Setelah bermitra dengan DeNA dan mengumumkan peluncuran mendatang Miitomo, permainan cenderung berbasis di sekitar interaksi sosial. Proyek NX akan menjadi game mobile Nintendo. (Neowin)