Suara.com - Apple telah meluncurkan telepon seluler pintar terbarunya, iPhone SE, di Amerika Serikat pada Senin (21/3/2016) kemarin. Smartphone anyar itu disebut sebagai iPhone paling kecil dan yang paling murah yang pernah diluncurkan Apple.
Berbeda dari para pendahulunya, iPhone SE memang hanya dibekali layar berukuran 4 inci. Meski demikian, ia telah ditanami prosesor yang memiliki kecepatan sama dengan iPhone 6S, yang dirilis tahun lalu.
Di Inggris, iPhone SE dibanderol dengan harga 359 Poundsterling atau setara Rp6,8 juta untuk yang berkapasitas 16 GB. Sementara untuk yang berkapasitas penyimpanan 64 GB, dibanderol dengan harga 439 Poundsterling atau sekira Rp8,3 juta.
Tetapi yang unik dari SE bukan saja ukuran dan harganya. Untuk model terbaru ini, Apple bersedia mengungkap makna di balik inisial "SE".
Menurut Paul Schiller, pemimpin bidang pemasaran Apple, inisial "SE" di belakang nama iPhone anyar itu merupakan singkatan dari "Special Edition". Dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai "Edisi Istimewa".
Menurut para analis iPhone SE memang istimewa, karena Apple berani melawan tren utama di pasar-pasar terbesar smartphone dunia dengan meluncurkan smartphone mungil.
Di pasar besar seperti Cina dan India, ponsel berlayar besar sedang jadi tren. Tidak heran jika banyak analis yang meragukan kesuksesan iPhone SE di dunia, meski banyak juga yang mengatakan bahwa ini adalah cara Apple untuk menguji pasar, dalam rangka penyegaran lini produknya.