Suara.com - Demonstrasi para pengemudi sopir taksi dan angkutan umum yang penuh dengan aksi anarkistis di Jakarta, pada Selasa (22/3/2016) rupanya berimbas buruk pada Blue Bird, merek taksi terkemuka di Indonesia.
Sejak Selasa pagi nama Blue Bird terus bertengger di daftar topik paling heboh di Indonesia. Sayangnya, sering disebut di media sosial bukan berarti merek itu dipuji. Sebaliknya Blue Bird disebut lebih banyak dengan nada negatif.
Lihat saja kicauan Tifatul Sembiring, politikus Partai Keadilan Sejahtera yang juga mantan menteri komunikasi dan informatika di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sambil mengunggah foto sopir-sopir taksi Blue Bird sedang beraksi anarkistis, ia menulis, "Kalau anarkis begini, ubah aja menjadi Angry bird..."
Kalau anarkis begini, ubah aja menjadi Angry bird... pic.twitter.com/AYVuEpQOrL
— Tifatul Sembiring (@tifsembiring) March 22, 2016
Sebelumnya komedian dan aktor Pandji Pragiwaksono juga sudah telah menganjurkan para pengguna Twitter menggunakan tagar #AngryBird untuk menggambarkan aksi para pengemudi Blue Bird.
Pake tagar #AngryBird utk menggambarkan rusuhnya driver Blue Bird :)))) pic.twitter.com/a29S4DznD5
— Pandji Pragiwaksono (@pandji) March 22, 2016
Sementara Arbain Rambey, lewat akun Twitter-nya, @arbainrambey, mengunggah sebuah foto karakter game Angry Bird berwarna biru, lengkap dengan tulisan, "Blue Angry Bird".