Suara.com - Demo tolak transportasi online yang terjadi di Jakarta hari ini, sempat membuat Jakarta lumpuh karena sulit menemukan transportasi umum. Sayang, aksi demo kali ini diwarnai beberapa aksi pengerusakan dan tindakan anarkis, membuat beberapa tokoh masyarakat angkat bicara melalui jejaring sosial.
Salah satu respon tegas, datang dari orang nomor satu di DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Dia menyampaikan ancaman kepada pengusaha taksi yang tidak menindak oknum pendemo yang melakukan kekerasan saat berlangsungnnya demo, melalui kicauan di Twitter. .
Selain itu, salah satu calon Gubernur DKI 2017 Sandiaga Uno pun menghimbau para pendemo dan masyarakat untuk megambil sikap tenang dan tidak terpacing emosi melalui kicauan di akun resmiya.
Tidak mau menghilangkan momen, Yusril Ihza Mahendra pun angkat bicara. Bahkan, dia memberikan beberapa wejangan pada pendemo agar tidak terjadi bentrokan yang menimbulkan korban.
Pihak kepolisian memang telah membubarkan aksi demo secara paksa. Secara perlahan, para pendemo pun mulai membubarkan diri. Meskipun begitu, transportasi umum belum berjalan normal dan pihak pemerintah pun menurunkan bantuan seperti Bus Sekolah dan angkutan lainnya untuk membantu masyarakat.
Seperti diketahui, sepanjang hari ini telah terjadi sejumlah kasus kekerasan fisik antara dua kelompok itu. Antara lain, di daerah Karet, sebuah taksi dirusak. Begitu juga di daerah Tosari, Jakarta Pusat, taksi dilempari batu oleh tukang ojek. Aksi tersebut sebagai balasan aksi sweeping yang sebelumnya dilakukan sopir taksi.
Demonstrasi sopir taksi hari ini untuk menuntut pemerintah membekukan aplikasi kendaraan online berpelat hitam, seperti Uber dan Grab Car, diwarnai kekerasan di sejumlah tempat di Ibu Kota Jakarta. Siang ini, jalan raya di Ibu Kota terasa mencekam sebagai buntut aksi yang berlangsung sejak pagi tadi.