Tulisan Tersembunyi Ditemukan di Lembaran Alkitab Pertama Inggris

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 18 Maret 2016 | 20:03 WIB
Tulisan Tersembunyi Ditemukan di Lembaran Alkitab Pertama Inggris
Ilustrasi Alkitab kuno (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tulisan tersembunyi ditemukan di sebuah Alkitab pertama yang dicetak di Inggris pada 1535. Catatan berbahasa Inggris itu ditemukan di dalam lembaran Alkitab berbahasa Latin dan diharapkan bisa mengungkap lebih banyak informasi tentang Reformasi Gereja Inggris di abad 16, ketika memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma.

Alkitab yang dicetak pada masa Raja Henry VIII itu tersimpan di Lambeth Palace, London yang merupakan kediaman resmi Uskup Agung Canterbury. Kitab adalah satu dari hanya tujuh Alkitab cetakan pertama Inggris yang tersisa di dunia.

"Kami tak mengetahui apa pun tentang Alkibat unik ini - yang kata pengantarnya ditulis sendiri oleh Raja Henry," kata Eyal Poleg, sejarahwan dari Queen Mary University, London, Inggris.

"Tantangannya saat ini adalah bagaimana cara mengungkap catatan itu tanpa merusak kitab tersebut," imbuh dia.

Sejauh ini para ilmuwan telah memindai lembaran Alkitab itu menggunakan perangkat sinar-X. Hasilnya ditemukan coretan tulisan tangan berbahasa Inggris di belakangan tulisan hasil cetakan berbahasa Latin.

"Catatan itu adalah salinan dari kitab 'Great Bible' karya Thomas Cromwell, tokoh pendukung utama Reformasi Gereja Inggris," jelas Poleg lebih lanjut.

Poleg mengatakan bahwa catatan itu mendukung teori bahwa Reformasi Gereja Inggris adalah sebuah proses bertahap dan tak serta merta terjadi.

"Sampai saat ini, Reformasi dianggap menyebabkan pecahnya Gereja Inggris dengan Katolik Roma, momen ketika orang-orang berhenti menjadi Katolik dan menerima Protestanisme, menolak keyakinan akan orang-orang kudus, dan mengganti bahasa Latin dengan bahasa Inggris," beber dia.

"Alkitab ini adalah saksi ketika Alkitab Latin dan Inggris digunakan bersama-sama, menunjukkan bahwa Reformasi adalah proses yang perlahan, rumit, dan bertahap," tutur dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI