Facebook Anindya Bakrie Dibanjiri Komentar Korban PHK BTEL

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 18 Maret 2016 | 12:10 WIB
Facebook Anindya Bakrie Dibanjiri Komentar Korban PHK BTEL
Ilustrasi karyawan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial kini menjadi salah satu tempat penyampaian inspirasi ataupun keluhan. Seperti dialami oleh Komisaris Utama PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), Anindya Bakrie. Dari pantauan Suara.com, sejak Rabu (9/3/2016) lalu, semua status yang dibuat Anindya pada akun Facebook pribadi miliknya, dibanjiri dengan puluhan komentar dari para mantan karyawan PT Bakrie Telecom Tbk yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) beberapa waktu lalu. Para korban PHK tersebut menagih janji pembayaran cicilan pesangon yang belum dibayarkan perusahaan.

"Sebagai seorang komisaris utama PT. BAKRIE TELECOM (BTEL) saya yakin anda dpt meminta jajaran BOD utk segera menyelesaikan pembayaran cicilan pesangon eks. karyawan BTEL yg ke-2 (yg tertunda) s/d ke-12 sesuai dgn kesepakatan yg telah dibuat. Semoga anda menjadi pemimpin yg amanah....," tulis salah seorang mantan karyawan BTEL dalam akun facebook pribadi milik Anindya Bakrie.

Banjir komentar dari para mantan karyawan BTEl tidak sebatas penagihan pembayaran pesangon yang dicicil, tapi juga ada yang berkomentar jika gaji periode Desember 2015, hingga kini belum terbayarkan.

"Pak anin tolong pesangon kami dbayarkan. Pesangon d cicil 12x kami rela tapi jangan molor pak sekalian gaji desember 2015 juga blom kami terima pak," komentar salah seorang mantan karyawan BTEL lainnya.

Dari semua banjiran komentar korban PHK BTEL tersebut, hingga kini belum ada satu pun yang mendapat jawaban dari pemegang akun Facebook tersebut.

Sebelumnya, sempat beredar PT Bakrie Telecom TBK (BTEL) akan mengambil tindakan PHK kepada ratusan pegawainya. Namun pihak perusahaan hingga kini belum membuat pernyataan secara resmi.

Tahun lalu, harga saham BTEL di Bursa Efek Indonesia terus anjlok hingga ke titik terendah. Kepala Riset PT Universal Broker, Satrio Utomo mengatakan, kinerja Bakrie Telecom memang sudah mengkhawatirkan. Ini karena jumlah utang mereka yang terus membengkak.

“Masalah lain yang dihadapi Bakrie Telecom kan CDMA itu semuanya akan dipindah ke GSM. Nah, mereka harus merger. Kabarnya Smartfren akan membeli Bakrie tetapi sepertinya rencana itu tidak jadi terlaksana,” kata Satrio kepada suara.com melalui sambungan telepon, Senin (16/3/2015).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI