Jambi Masih Usaha Bangun Pembangkit Listrik Energi Sampah

Jum'at, 18 Maret 2016 | 11:09 WIB
Jambi Masih Usaha Bangun Pembangkit Listrik Energi Sampah
Ilustrasi energi listrik ramah lingkungan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi akhirnya mencari lokasi lain untuk membangun pembangkit listrik energi sampah (waste to energi/WTE). Sebelumnya lokasi lama untuk pembangunan tidak disetujui Pemprov.

"Pilihan kedua kami, lokasi pembangunan pembangkit listrik dari sampah itu kita bangun di lahan milik Pemkot sendiri. Sebab permohonan pinjam pakai lahan di Pasar Angsoduo yang merupakan aset Pemprov tidak disetujui," kata Wali Kota Jambi Sy Fasha di Jambi, Jumat (18/3/2016).

Pembangunan proyek pembangkit listrik dari bahan limbah tersebut sepenuhnya didanai oleh UNESCAP (United Nation The Economic and Social Commission for Asia and the Pacific). UNESCAP merupakan salah satu lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"UNESCAP akan mengembangkan proyek hilirisasi sampah itu untuk dijadikan energi listrik, biogas dan pupuk kompos. Tapi karena proyek ini tidak jadi di Pasar Angsoduo, maka kita rencanakan akan dibangun di Pasar Baru Talang Banjar," katanya.

Fasha mengaku pihaknya legowo atas respon dari Pemprov Jambi yang menolak permohonan lahan di pasar Angsoduo untuk pembangunan proyek tersebut.

"Tidak apa-apa, saya maklum posisi pak gubernur (Zumi Zola) karena beliau masih baru juga, jangan sampai beliau ada masalah juga nantinya," ujarnya.

Pemprov Jambi tidak setuju atas permohonan Pemkot Jambi terkait pinjam pakai lahan untuk membangun proyek pembangkit listrik limbah itu karena lokasi yang diminta berdekatan dengan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Asisten I Setda Pemprov Jambi, Kailani mengatakan, Pemprov Jambi memberikan apresiasi kepada Pemkot Jambi karena bisa melakukan kerja sama dalam program pengolahan sampah menjadi energi listrik. Dia menjelaskan, lokasi yang dimohon Pemkot Jambi untuk membangun energi limbah sampah itu nantinya akan dibangun ruang terbuka hijau (RTH) dan infrastruktur lainnya.

Pemprov Jambi kata Kailani tidak ingin membangun suatu proyek yang tidak sesuai dengan Amdal. Sedangkan Amdal pasar Angsoduo sudah dibuat sebelum adanya rencana pembangunan pembangkit listrik limbah sampah itu.

Sebab itu, pembangunan WTE di lokasi RTH dan pasar Angsoduo dinilainya kurang tepat, meskipun subjek yang diambil ialah sampah yang ada di pasar terbesar di Jambi itu karena menghasilkan produksi sampah yang banyak. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI