Kesenian Klasik Islam Bantu Ciptakan Material Super

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 17 Maret 2016 | 19:18 WIB
Kesenian Klasik Islam Bantu Ciptakan Material Super
Metamaterial yang diciptakan dengan mengambil inspirasi dari motif-motif ukiran Islam klasik (YouTube/Newscientist/A. Rafsanjani).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan dari Kanada berhasil menciptakan seperangkat metamaterial baru dengan mengambil inspirasi dari kesenian dan desain kuno Islam, demikian diwartakan BBC, Rabu (16/3/2016).

Metamaterial adalah material yang tak ditemukan di alam, tetapi diciptakan dan dirancang oleh manusia dengan sifat-sifat yang berlainan bahkan berlawanan dengan hukum alam.

Metamaterial baru yang diciptakan oleh para ilmuwan dari Universitas McGill, Montreal, Kanada ini sendiri punya sifat semacam itu. Material super ini tak akan menyusut dan menipis ketika ditarik, tetapi justru mengembang semakin besar dan tebal.

Material baru ini bisa dimanfaatkan untuk memproduksi komponen pesawat terbang, satelit, dan peralatan medis yang lebih kuat dan efisien.

"Pada material biasa, ketika ia ditarik ke satu arah, maka ia akan berkontraksi ke arah lain," jelas Dr Ahmad Rafsanjani, penemu metamaterial itu.

"Tetapi dengan auxetic material ini, berkat arsitektur internalnya, ia justru akan mengembang ke luar ketika ditarik," imbuh Rajsanjani, yang mempresentasikan temuannya itu pada Rabu, di arena American Physical Society's March Meeting.

Rafsanjani menemukan desain metamaterial itu setelah mempelajari motif-motif pada dinding dua menara makam berusia 1.000 tahun di Iran.

"Jika Anda melihat motif-motif Islam, di sana Anda akan menemukan sebuah perpustakaan geometri yang besar," kata dia, "Pada dinding dua menara ini, Anda bisa menemukan 70 arsitektur berbeda."

Rafsanjani kemudian fokus pada dua pola. Ia merancang ulang pola-pola itu dalam bentuk yang lebih sederhana pada lembaran-lembaran karet menggunakan pisau laser. Hasilnya membentuk material unik yang belum pernah disaksikan oleh para ilmuwan sebelumnya.

Para ilmuwan sebelumnya pernah mencitapak material seperti ini dan mereka rata-rata mengambil inspirasi dari kesenian origami. Tetapi menurut Rafsanjani, metodenya ini lebih mudah untuk dilakukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI