Dikalahkan Komputer, Juara Dunia Go Kehabisan Kata

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 10 Maret 2016 | 20:59 WIB
Dikalahkan Komputer, Juara Dunia Go Kehabisan Kata
Juara dunia Go asal Korea Selatan, Lee Sedol bertanding melawan AlphaGo pada Rabu (9/3) [Reuters/Google/Yonhap].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lee Sedol, juara dunia permainan Go asal Korea Selatan mengaku "kehabisan kata" setelah dua kali dikalahkan oleh teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) milik Google.

Lee kalah dari AlphaGo, sebuah super-komputer bikinan laboratorium Google DeepMind dari London, Inggris dalam duel Go, permainan yang disebut sebagai permainan tradisional paling rumit di dunia.

"Saya kehabisan kata," kata Lee yang 18 kali memenangkan kejuaran dunia Go, "Saya kalah telak. Sejak awal pertandingan, tak sekalipun saya memimpin."

Laga itu disaksikan langsung oleh puluhan ribu warga Korsel dan para penggemar Go di Jepang dan Cina melalui televisi dan YouTube. Semua surat kabar Korsel mengulas kekalahan Lee halaman depan.

"Kecerdasan buatan berusia 2 tahun menguasai Go, permainan manusia berusia 5000 tahun," bunyi judul berita utama di Chosun Ilbo, surat kabar paling berpengaruh di Korsel.

AlphaGo pertama kali mengalahkan Lee pada Rabu (9/3/2016). Kekalahan itu mengguncang para penggemar Go di dunia dan menjadi tonggak penting dalam perkembangan kecerdasan buatan di dunia.

Kekalahan kedua Lee pada Kamis (10/3/2016), dalam laga yang berlangsung selama empat jam, membawa AlphaGo selangkah lebih di depan untuk merebut hadiah senilai 1 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp13 triliun (1 dolar AS pada Rp13.072).

Masih ada tiga babak lagi yang akan digelar dan berlangsung hingga Selasa (15/3/2016). Jika kalah di laga ketiga, Lee akan terus meladeni AlphaGo di dua laga tersisa.

Jika menang, AlphaGo akan mendonasikan hadiahnya kepada UNICEF, organisasi-organisasi Go dunia, dan yayasan kemanusiaan.

Tadinya banyak kalangan yakin bahwa komputer butuh setidaknya satu dekade untuk menang di permainan Cina kuno - satu-satunya permainan papan yang belum dimenangkan oleh komputer setelah komputer IBM mengalahkan juara catur dunia, Garry Kasparov pada 1997 silam.

Lee, sempat sangat percaya diri pada dua pekan lalu. Kini, setelah dua kali kalah, ia tampak pesimistis.

"Laga ketiga tidak akan mudah bagi saya," ujar lelaki 33 tahun itu. (Phys.org/AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI