Suara.com - Indonesia, pada Rabu (9/3/2016) besok, akan merayakan gerhana matahari total pertama dalam 350 tahun terakhir. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), gerhana matahari total akan bisa terlihat di 12 provinsi di Tanah Air.
Sayangnya, warga Ibu Kota Jakarta, tidak seberuntung warga di 12 provinsi yang akan menjadi saksi fenomena alam yang super-langka itu. Menurut Lapan dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta hanya akan bisa melihat gerhana matahari sebagian pada pagi besok.
Tetapi kalian warga Jakarta, jangan berkecil hati. Menurut kedua lembaga tadi, meski hanya sebagian tetapi magnitudo gerhana di langit ibu kota akan cukup besar dan membuat pagi Anda lebih gelap dari biasanya.
BMKG, melalui akun Twitternya (@infoBMKG), menjelaskan bahwa gerhana matahari di Jakarta akan dimulai pukul 06:19:51 WIB pagi. Gerhana matahari di Jakarta akan berlangsung selama 2 jam 11 menit 52,4 detik. Artinya gerhana akan berakhir pada pukul 08:31:44 WIB.
Tetapi puncak gerhana matahari di Jakarta akan berlangsung pada pukul 07.21.33 WIB. Ketika itu magnitudo gerhana - perbandingan antara diameter matahari yang tertutup bayangan bulan dan diameter matahari secara keseluruhan - adalah 0.906.
Jika mengacu pada ilustrasi yang dibuat Lapan, maka gerhana matahari di Jakarta akan terlihat seperti sabit. Dengan kata lain, sebagian besar matahari akan hilang dan hanya menyisakan lengkungan kecil, yang bersinar cemerlang, mirip sabit.
Berikut adalah gambar ilustrasi gerhana matahari sebagian seperti yang dipaparkan Lapan. Gambar paling kiri, tampaknya yang akan dilihat di langit Jakarta besok:
Meski demikian hanya sebagian, warga Jakarta harus ingat bahwa cahaya matahari ketika gerhana sangat berbahaya bagi mata. Jadi, sebaiknya tetap menggunakan kaca mata khusus gerhana untuk menyaksikan fenomena langka itu.
Gerhana matahari total sendiri akan bisa terlihat di 45 kota dan kabupaten di 12 provinsi di Tanah Air. Provinsi-provinsi yang beruntung itu adalah Sumatera Barat bagian selatan, Bengkulu, Jambi bagian selatan, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat bagian selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.