Suara.com - Salah satu peristiwa langka di langit akan segera hadir, yakni Gerhana Matahari Total. Gerhana Matahari Total memiliki legenda tersendiri sejak kemunculannya.
Dikutip dari History, Selasa (8/3/2016), kemunculan Gerhana Matahari pertama pada 28 Mei SM. Kala itu, munculnya gerhana dianggap sebagai hasil mantra untuk Hsi dan Ho. Dokumen Cina kuno Shu Ching menuliskan hubungan Matahari dan Bulan tidak harmonis.
Para sejarawan percaya, ini adalah referensi untuk gerhana matahari pada 22 Oktober 2134 BC. Legenda tersebut menceritakan dua astronom kerajaan bernama Hsi dan Ho yang telah mengabaikan tugas mereka untuk bermabuk-mabuk. Akibatnya, mereka gagal menggelar suatu acara dan dipenggal kaisar.
Kemudian Gerhana Matahari total kembali terjadi pada 28 Mei 585 BC. Menurut sejarawan Yunani kuno Herodotus, Gerhana Matahari Total membawa gencatan senjata tak terduga antara dua negara yang bertikai, Lydia dan Media.
Keduanya telah berjuang mengendalikan Anatolia selama lima tahun. Selama Pertempuran Halys, juga dikenal sebagai Pertempuran Eclipse, langit tiba-tiba menjadi gelap karena matahari menghilang di balik bulan. Fenomena ditafsirkan sebagai tanda bahwa dewa ingin konflik berakhir. Kemudian membuat para prajurit meletakkan senjata mereka dan dinegosiasikan gencatan senjata.
Gerhana Matahari Total kembali terjadi pada 5 Mei 840. Kala itu Louis Pious mewarisi kerajaan yang luas ketika ayahnya meninggal. Di bawah pemerintahannya, kerjaan mengalami krisis dinasti dan persaingan sengit antara anak-anaknya.
Sampai seorang pria yang sangat religius dengan julukan Paus terus berdoa dan tidak lama kemudian muncul peristiwa Gerhana Matahari Total. Louis kemudian dikabarkan menjadi takut atas hukuman yang akan datang dari Allah, setelah menyaksikan Gerhana Matahari.
Menurut legenda, ia meninggal karena ketakutan tidak lama kemudian. Kerajaannya kemudian hancur akibat perang saudara dan berakhir dengan Perjanjian bersejarah Verdun.
Tidak hanya itu, Gerhana Matahari Total juga membuat perdapaian antara pada ilmuwan dan penduduk asli Alaska pada 7 Agustus 1869. Dimana
George Davidson, seorang astronom terkemuka dan explorer, telah membuat survei dari beberapa daerah di Alaska yang relatif belum dipetakan.
Ia berangkat pada ekspedisi ilmiah ke Lembah Chilkat pada tahun 1869. Ia memperingatkan, bahwa penduduk Chilkat Indian setempat marah karena beberapa provokasi Amerika dan mungkin menyambutnya dengan senjata dan tombak daripada tangan terbuka.