Suara.com - Lagi-lagi pengambilan foto selfie memakan korban. Kali ini seorang lelaki asal Washington (43 tahun), diketahui mengalami cedera berat dan kemudian meninggal.
Dikutip dari DigitalTrends, Senin (7/3/2016), menurut Chad Clark, seorang pejabat Skagit County Sheriff Office, pria itu dan pacarnya sedang mengambil gambar diri mereka di tempat tinggal berlokasi sekitar pinggiran kota. Lelaki itu memegang pistol saat ingin mengambil foto narsis dengan pacarnya.
Kemudian lelakiitu melepaskan peluru beberapa kali. Sayangnya, tanpa disadari dalam pistol itu masih ada peluru yang belum dikeluarkan.
Berpikir pistol itu kosong, lelaki itu menarik pelatuk dan diarahkan ke kepalanya. Kemudian pistol terbuang dan dia langsung terkapar tidak bernyawa.
Menurut Clark, kematian tersebut masih dalam proses penyelidikan dan dianggap sebagai kecelakaan. Dari peristiwa ini, foto selfie telah memakan sekitar sembilan orang sepanjang 2016.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, pengambilan gambar selfie di tahun 2016 relatif lebih banyak memakan korban dibandingkan sepanjang 2015. Tercatat, sebanyak 27 orang menjadi korban di seluruh dunia sepanjang 2015.
Hal ini memaksa pemerintah India, khususnya pada ibu kota negara, Mumbai, mematenkan 16 zona no-selfie karena dianggap terlalu berbahaya. Dari sembilan kematian terkait selfie sejauh tahun ini, tujuh telah terjadi di India.