Makam Muslim Tertua di Eropa Ditemukan di Prancis

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 25 Februari 2016 | 18:48 WIB
Makam Muslim Tertua di Eropa Ditemukan di Prancis
Ilustrasi pemakaman Muslim (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah ilmuwan telah menemukan tiga makam yang diyakini sebagai makam Muslim tertua di daratan Eropa. Ketiga makam itu menunjukkan bahwa Islam sudah ada di Eropa sejak abad kedelapan, demikian diulas dalam jurnal Plos One edisi 24 Februari kemarin.

Ketiga makam lengkap dengan sisa-sisa jasad di dalamnya ditemukan situs abad pertengahan di Nimes, Prancis. Ketiga jasad di dalam makam itu dibaringkan menghadap ke arah Mekah dan hasil analisis genetika menunjukkan nahwa ketiganya merupakan keturunan Afrika Utara.

Para ilmuwan itu juga menggelar analisis radiokarbon yang menunjukkan bahwa tulang-belulang dalam makam-makam itu berasal dari abad ketujuh atau kedelapan. Karenanya mereka diduga merupakan bagian dari ekspansi militer Islam di Eropa pada masa itu.

"Berdasarkan semua data ini, kami menduga bahwa tulang-belulang dari Nimes ini milik orang-orang dari Bangsa Berber yang tergabung dalam tentara Umayyad," tulis para peneliti dalam jurnal itu.

Studi itu, jelas Yves Gleize, pakar antropologi dari Institut Nasional Prancis Bidang Riset Arkeologi, menambah wawasan dan bukti baru tentang ekspansi militer Islam pada masa itu ke Eropa.

"Kita tahu bahwa Muslim masuk ke Prancis pada abad kedelapan, tetapi hingga saat ini kita tak memiliki bukti materi tentang itu," kata Glieze.

Ketiga makam itu pertama kali ditemukan pada 2006, ketika sejumlah pekerja sedang membangun sebuah fasilitas parkir mobil bawah Tanah di Nimes. Dari tiga jenazah di dalamnya diketahui bahwa mereka meninggal di usia 20an tahun, 30an tahun, dan di atas 50 tahun. Tak ada tanda-tanda luka akibat pertempuran pada tubuh mereka.

Sebelumnya makam Muslim tertua di Eropa ditemukan di Montpellier berasal dari abad 12. Makam lain ditemukan di Marseimulle dan diperkirakan berasal dari abad 13. (The Guardian/Phys.org)

REKOMENDASI

TERKINI