Mark Zuckerberg Beberkan Latar Belakang Pembuatan "Reactions"

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 25 Februari 2016 | 13:58 WIB
Mark Zuckerberg Beberkan Latar Belakang Pembuatan "Reactions"
CEO Facebook Mark Zuckerberg. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Raksasa jejaring sosial Facebook hari Rabu (24/2/2016) merilis "Reactions", lima emoticon baru sebagai alternatif tombol "Like" ke pengguna di seluruh dunia. Terkait hal tersebut, CEO yang juga founder Facebook, Mark Zuckerberg, berbagi cerita di balik pembuatan lima emoticon yang terdiri dari "Love", "Haha", "Wow", "Sad", dan "Angry" itu.

Introducing Reactions

Today is our worldwide launch of Reactions -- the new Like button with more ways to express yourself. Not every moment you want to share is happy. Sometimes you want to share something sad or frustrating. Our community has been asking for a dislike button for years, but not because people want to tell friends they don't like their posts. People wanted to express empathy and make it comfortable to share a wider range of emotions. I've spent a lot of time thinking about the right way to do this with our team. One of my goals was to make it as simple as pressing and holding the Like button. The result is Reactions, which allow you to express love, laughter, surprise, sadness or anger. Love is the most popular reaction so far, which feels about right to me!

Dikirim oleh Mark Zuckerberg pada 24 Februari 2016

Lewat postingan di laman Facebooknya, Zuckerberg menyebut latar belakang pembuatan fitur baru itu. Zuck, demikian ia akrab disapa, juga menuturkan mengapa sampai saat ini Facebook tak pernah menyediakan tombol "Dislike".

"Tidak setiap momen yang ingin Anda bagikan adalah kebahagiaan. Terkadang Anda ingin membagikan sesuatu yang menyedihkan atau membuat frustrasi. Selama bertahun-tahun, komunitas pengguna Facebook menginginkan agar kami menyediakan fitur tombol dislike, tapi bukan karena orang ingin menyampaikan kepada teman-teman bahwa mereka tidak suka postingan mereka. Orang ingin menunjukkan empati dan merasa nyaman untuk membagikan emosi yang lebih luas," terang Zuck.

Zuckerberg mengatakan, menciptakan dan memilih emoticon dalam fitur "Reactions" bukanlah pekerjaan yang mudah. Mantan mahasiswa Harvard itu mengaku butuh waktu lama untuk menentukan mana emoticon yang terbaik dipasang di Facebook.

"Saya menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan bagaimana cara terbaik untuk memfasilitasi hal itu dengan tim kami," kata Zuck.

Kini, dengan adanya fitur "Reactions", pengguna tak cuma bisa memberikan "Like" atas sebuah postingan. Mereka juga bisa mengekspresikan rasa sayang, terhibur, terkejut, sedih, atau marah, terhadap sebuah postingan.

Menurut Zuck, sejauh ini, "Love" jadi emoticon yang paling sering dipakai oleh pengguna.

Sebelumnya diberitakan,  pada bulan Oktober 2015, Facebook sudah menguji coba "Reactions" di Irlandia dan Spanyol.

Dalam sebuah video yang diunggah ke blog Facebook, tampak lima animasi emoticon baru di samping tombol "Like". Emoticon yang terdiri atas "Love", "Haha", "Wow", "Sad", dan "Angry" tersebut akan muncul apabila pengguna menekan tombol "Like" selama beberapa saat. Sementara, untuk pengguna Facebook versi desktop, alternatif emoticon tersebut akan muncul saat pengguna menggerakkan kursor di atas tombol "Like".

Dalam uji coba di Irlandia dan Spanyol, sempat ada emoticon "Yay". Namun, emoticon tersebut tidak terlihat lagi dalam video yang dirilis oleh Facebook tersebut.

Nantinya, kata Facebook, mereka akan mengkustomisasi fitur "Reactions" di Beranda Facebook untuk pengguna yang berbeda-beda.

Facebook mengatakan, emoticon-emoticon pada "Reactions" akan memiliki dampak yang sama seperti "Like" pada tampilan iklan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI