Ilmuwan Berhasil Temukan Binatang Pertama yang Hidup di Bumi

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 24 Februari 2016 | 15:24 WIB
Ilmuwan Berhasil Temukan Binatang Pertama yang Hidup di Bumi
Ilustrasi spons laut (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asal-muasal kehidupan di muka Bumi masih menjadi misteri terbesar di planet ini, tetapi para ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat mengklaim telah berhasil menemukan binatang pertama yang hidup di Bumi.

Para peneliti MIT mengatakan bahwa binatang pertama yang hidup di muka Bumi adalah spons laut. Kesimpulan itu diperoleh setelah mereka menggelar penelitian genetika terhadap sebuah molekul yang ditemukan pada batuan berusia 640 juta tahun.

"Kami menemukan bukti genetika dan paleontologis, untuk menegaskan bahwa ini adalah fosil molekular dari spons," kata David Gold, peneliti dari laboratorium Earth, Atmospheric and Planetary Sciences (EAPS) MIT, yang terlibat dalam riset itu.

"Ini adalah bukti tertua tentang kehidupan binatang di Bumi," imbuh Gold, yang risetnya diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences edisis Selasa (23/2/2016).

Dari usianya, batuan yang diteliti Gold dan timnya lebih tua dari masa ledakan Cambrian, periode di sekitar 540 juta tahun silam, ketika Bumi dikuasai oleh binatang.

Selama ini para ilmuwan paleontologi, ilmu yang mempelajari sejarah kehidupan di Bumi, telah menemukan banyak fosil yang berasal dari periode di sekitar 540 juta tahun silam. Berdasarkan analisis fosil-fosil itu, para ilmuwan yakin bahwa kelompok-kelompok binatang yang hidup hingga saat ini mulai berkembang di Bumi di sekitar periode itu.

Akan tetapi, fosil-fosil yang diketahui berasal dari era sebelum ledakan Cambrian menunjukkan ciri yang unik, sehingga sukar bagi para ilmuwan untuk menentukan tipe binatang apa yang pertama kali berkembang dan membuka garis evolusi.

Untuk memecahkan teka-teki ini laboratorium EASP berusaha menganalisis jejak fosul molekuler yang masih bertahan di bebatuan kuno. Secara khusus mereka fokus meneliti 24-isopropylcholestane, yang disingkat 24-ipc, yang merupakan sebuah molekul yang hasil modifikasi kolesterol.

Pada tahun 1994, 24-ipc itu ditemukan di bebatuan yang berasal dari periode Cambrian dan periode sebelumnya. Para ilmuwan saat itu menduga bahwa spons atau nenek moyangnya adalah sumber dari molekul tersebut.

Pada 2009, sekelompok ilmuwan dari University of California, AS meneliti batuan di Oman dan menemukan 24-ipc pada batuan berusia 640 juta tahun. Para ilmuwan itu yakin bahwa sisa molekul itu adalah bukti tertua akan kehidupan binatang yang pernah ditemukan.

REKOMENDASI

TERKINI