Suara.com - Adolf Hitler, bekas pemimpin Jerman di era Perang Dunia II yang dikenal sebagai orator ulung, fasis, dan penggila perang disebut mengidap "micropenis". Dengan kata lain Hitler, pemimpin Nazi Jerman, memiliki penis yang ukurannya lebih kecil dari penis lelaki dewasa lainnya.
Laporan ini pertama kali diangkat oleh media Inggris, The Telegraph, pada Senin (22/2/2016). Media itu mengutip buku berjudul "Hitler's Last Day: Minute by Minute", yang mengisahkan secara kronologis saat-saat terakhir Hitler jelang kekalahan Jerman di Perang Dunia II.
Jonathan Mayo dan Emma Craigie, dua sejarahwan yang menulis buku itu menjelaskan bahwa Hitler mengidap kelainan yang disebut hypospadias.
"Hitler diyakini punya dua kelainan genitalia: salah satu testisnya tak sempurna dan sebuah kelainan unik yang disebut penile hypospadias," tulis kedua sejarahwan itu dalam buku yang terbit pada April 2015 itu.
Adapun hypospadias dijelaskan sebagai kelainan karena lubang saluran kemih pada lelaki terletak di bagian bawah penis, bukan pada ujung organ reproduksi lelaki itu. Akibat kelainan ini, sebagian besar penis akan terpendam di dalam tubuh, sehingga penis tampak lebih kecil dari biasanya. Menurut para ilmuwan, kelainan itu biasa ditemukan pada satu dari 300 orang lelaki di dunia.
Tetapi dalam wawancara dengan The Independent, Craigie mengoreksi laporan The Telegraph. Dalam emailnya, Craigie mengatakan bahwa ulasan yang menyebutkan Hitler memiliki penis kecil adalah kesimpulan penulis yang tak berdasar.
Craigie mengatakan dia tak menemukan bukti bahwa Hitler memiliki penis mungil karena kondisi hypospadias.
Kabar tentang kelainan pada penis Hitler sendiri menjadi obsesi media-media Barat. Pada Desember lalu, media-media Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat menulis bahwa berdasarkan catatan medis dari era Perang Dunia I, Hitler diketahui mengidap kelainan cryptorchidism.
Dalam bahasa sehari-hari kelainan itu bisa diterjemahkan bahwa Hitler hanya mempunyai sebiji testis yang bisa berfungsi normal. Ia disebut hanya punya buah zakar sebelah kiri, karena yang kanan tak berkembang secara normal.
Laporan kesehatan Hitler itu ditulis oleh Dokter Josef Steiner Brin, petugas kesehatan pada penjara Landsberg, tempat Hitler ditahan setelah ketika ia berusaha menggulingkan pemerintahan Jerman di usai Perang Dunia I.