Mumi Zaman Perunggu Ini Akan Kembali 'Berbicara', Mungkinkah?

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 23 Februari 2016 | 09:30 WIB
Mumi Zaman Perunggu Ini Akan Kembali 'Berbicara', Mungkinkah?
Ilustrasi mumi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan sedang mengupayakan agar Otzi, mumi manusia dari zaman perunggu yang ditemukan di lahan es South Tyrol, Austria, pada tahun 1991, bisa berbicara kembali. Tentu saja, bukan dalam arti sesungguhnya.

Jadi para ilmuwan akan menganalisis tubuh manusia yang hidup 5.300 tahun silam di pegunungan Alpen, Austria tersebut. Kemudian, dengan cara merekonstruksi pita suara Otzi dan bantuan perangkat lunak canggih, mereka bisa mengetahui seperti apa suara mumi tersebut semasa hidup.

"Melalui pengembangan gambar hasil CT scan terhadap Otzi, adalah hal yang sangat mungkin untuk memproduksi kembali "papan suaranya"," kata pakar laryngilogi di Rumah Sakit San Maurizio, Bolzano, Italia, Rolando Fustos, seperti dikutip surat kabar Alto Adige.

Rolando mengatakan, timnya yang terdiri atas ilmuwan dari University of Padua kini sedang mengerjakan data suara yang dapat digunakan dalam pameran si Manusia Es (julukan Otzi) di Bolzano.

Tim Rolando menggunakan informasi fisik dari tenggorokan Otzi dan menggabungkannya dengan data tentang bagaimana dampaknya terhadap energi akustik yang dihasilkan. Kemudian, mereka akan menggunakan sintesizer suara untuk mereplikasinya.

Penemuan Otzi memberikan banyak pengetahuan soal bagaimana kehidupan pada Zaman Perunggu di kawasan Eropa tengah. Awalnya, Otzi diduga tewas karena badai salju. Namun, hasil CT scan menunjukkan bahwa Otzi tewas akibat tertusuk mata panah di bahunya hingga membuat pembuluh darahnya pecah.

Kemudian, teori pun berubah. Otzi kemungkinan besar adalah pemburu atau seorang petarung yang terbunuh dalam perang antar-suku. Selain karena luka parah yang dideritanya, Otzi juga diketahui menderita arthritis saat tewas, terinfeksi hewan parasit sejenis cacing dan bakteri Heliobacter pylori.

Hasil uji DNA menunjukkan bahwa ia juga memiliki penyakit jantung. Uji DNA juga mengungkap bahwa Otzi merupakan keturunan dari orang yang tinggal di Eropa bagian lain. Berdasarkan gen, ayah Otzi diduga berasal dari kawasan yang saat ini menjadi Swedia dan Bulgaria. Sementara itu, sang ibu berasal dari kawasan Alpen.

Dari hasil analisis bagian dalam perut, diketahui pula bahwa Otzi mengkonsumsi daging rusa, ibex (sejenis kambing gunung), sup gandum, dan roti. (Dailymail)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI