Suara.com - Survei yang dilakukan Lazada Indonesia pada 2015 terhadap 2000 orang menemukan bahwa 50 persen pengguna ponsel pintar di Indonesia memiliki 2-3 aplikasi belanja online di gawainya.
Menurut pengamat E-Commerce dari ITB Bandung, Kun Arief Cahyantoro, temuan survei ini menunjukkan potensi bisnis online via aplikasi sangat besar. Bahkan ia menganggap trennya sudah bergeser dari e-commerce menjadi m-commerce alias mobile commerce.
"Dengan rata-rata penetrasi telepon seluler di Indonesia yang mencapai 121 persen ditambah dengan tingginya kecenderungan pengguna ponsel pintar yang didominasi kaum usia produktif, bisnis online melalui perangkat aplikasi mobile akan terus meningkat," ujarnya pada temu media 'Lazada Super App Sale' di Jakarta, Senin (22/2/2016).
Hal senada diiungkapkan CEO Lazada Indonesia, Magnus Ekbom. Ia mengungkapkan bahwa kecenderungan calon pembelinya lebih banyak mengakses melalui aplikasi mobile ketimbang situs Lazada via Desktop.
"Rata-rata kunjungan via aplikasi bertahan hingga 10 menit, sedangkan melalui desktop hanya setengahnya atau sekitar 4 menit 30 detik. Melalui aplikasi orang bisa berbelanja dimana saja dan kapapun," imbuh Magnus.
Tingginya minat pengguna smartphone dalam berbelanja online via aplikasi pun dimanfaatkan Lazada dengan menggelar sejumlah program promo. Salah satunya Super App Sale yang digelar mulai 25 Februari hingga 28 Februari 2016.
Pengguna aplikasi mobile Lazada nantinya berkesempatan menikmati beragam diskon besar-besaran hingga 70 persen dan penawaran spesial harga di bawah Rp79 ribu dan Rp179 ribu.
Survei: Belanja Online via Aplikasi Disukai Masyarakat Indonesia
Senin, 22 Februari 2016 | 17:49 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Rentan Harapan Palsu, Mengapa Praktik Ghosting Marak di Aplikasi Kencan?
21 November 2024 | 13:43 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 13:26 WIB
Tekno | 13:16 WIB
Tekno | 12:50 WIB
Tekno | 12:45 WIB
Tekno | 12:31 WIB
Tekno | 12:07 WIB
Tekno | 11:15 WIB