Suara.com - Twitter tampaknya terpuruk semakin dalam dalam persaingan industri media sosial setelah pada Rabu (10/2/2016) mengumumkan bahwa di triwulan terakhir 2015 tak ada pengguna baru yang terdaftar di dalam jejaringnya.
Perusahaan yang bermarkas di San Francisco, Amerika Serikat itu mengatakan bahwa jumlah pengguna aktif perbulannya berjumlah 320 juta di akhir 2015, tak berubah dari catatan September tahun yang sama.
Bahkan jumlah pengguna Twitter sebenarnya turun menjadi hanya 305 juta orang, jika para pengguna yang mengakses media sosial itu melalui pesan singkat dikecualikan.
Twitter, perusahaan media sosial yang belum pernah mencatatkan keuntungan sejak masuk bursa pada 2013, mengaku di kuartal empat 2015 mengalami kerugian sebesar 90,2 juta dolar AS atau sekitar Rp1,2 triliun (1 dolar AS pada Rp13.475), meski berhasil meraup pendapatan sebesar 710 juta dolar AS atau sekitar Rp9,56 triliun.
Adapun kerugian itu lebih kecil ketimbang pada kuartal terakhir 2014, yang mencapai 125 juta dolar AS atau berkisar Rp1,68 triliun.
Di sepanjang 2015 sendiri Twitter berhasil meraup pendapatan 2,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp29,6 triliun, naik sebesar 58 persen dari 2014 lalu.