Perusahaan Cina Luncurkan Drone yang Bisa Ditumpangi Manusia

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 07 Januari 2016 | 18:51 WIB
Perusahaan Cina Luncurkan Drone yang Bisa Ditumpangi Manusia
Ehang 184, drone yang bisa ditumpangi manusia (www.ehang.com).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produsen pesawat nirawak atau drone asal Cina, Ehang Inc, pada Rabu (6/1/2015), memperkenalkan apa yang diklaimnya sebagai drone pertama di dunia yang bisa ditumpangi manusia. Perusahaan yang bermarkas di Guangzhou itu memperkenalkan drone Ehang 184 di arena Consumer Electronics Show, sebuah pameran teknologi di Las Vegas, Amerika Serikat.

Dalam video yang ditayangkan saat peluncuran, terlihat drone itu terbang memanfaatkan empat baling-baling di empat sisinya. Mesin drone itu ditenagai listrik dari baterai yang bisa terisi penuh dalam dua jam.

Menurut Ehang, drone itu bisa mengangkat beban hingga 100 kilogram dan terbang selama 23 menit. Ehang 184 memiliki sebuah kabin yang bisa memuat satu penumpang, satu bagasi kecil, dan memiliki perangkat pendingin suhu. Jika baling-balingnya dilipat, drone itu bisa muat di sebuah slot parkir.

Cara mengendarainya juga mudah. Setelah menentukan tujuan, penumpang tinggal memberikan perintah untuk "terbang" dan "mendarat" dengan sebuah sentuhan pada layar tablet Microsoft Surface.

Ehang 184 dirancang untuk terbang di ketinggian sekitar 1.000 sampai 1.650 kaki di atas permukaan Bumi. Tinggi terbang maksimalnya di angka 11.500 kaki dan bisa melesat hingga 101 km/jam.

Pendiri Ehang, Shang Hsiao, berharap bisa menjual pesawat nirawak itu dengan harga 200.000 sampai 300.000 dolar AS atau sekitar Rp2,8 miliar sampai Rp4,1 miliar (1 dolar AS pada Rp13.950). Ia berharap bisa menjual drone itu tahun ini, meski mengakui banyak negara yang belum mempunyai regulasi terkait drone.

"Seluruh dunia belum memiliki sesuatu seperti ini sebelumnya," kata dia.

Sementara menurut kepala pemasaran Ehang, Derrick Xiong, drone itu sudah diuji lebih dari 100 kali di ketinggian rendah, tepatnya di atas hutan belantara di Guangzhou. Pesawat itu juga sudah pernah terbang dengan penumpang di dalamnya.

Xiong mengatakan bahwa Ehang 184 jauh lebih aman ketimbang helikopter, karena memiliki empat baling-baling. Pesawat nirawak itu masih bisa mendarat darurat dengan aman jika tiga dari empat baling-balingnya mati. (Phys.org)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI