Suara.com - TNI AU kehilangan dua orang pilot terbaiknya saat pesawat jenis T50i Golden Eagle yang mereka terbangkan jatuh di dekat Pangkalan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (20/12/2015) pagi. Pesawat tersebut jatuh saat melakukan manuver atraksi pada ajang Gebyar Dirgantara yang digelar di lapangan udara tersebut. Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat yang dibeli TNI AU dari Korea Selatan itu.
T50i Golden Eagle adalah pesawat latih supersonik sekaligus pesawat serang ringan bikinan proyek patungan Korea Aerospace Industries (KAI) dan pabrikan Amerika Serikat Lockheed Martin. Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 2002 dan mulai aktif dipakai Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) pada tahun 2005.
Sebagai pesawat latih yang mampu terbang melebihi kecepatan suara (supersonik), T50i dipergunakan untuk melatih dan mempersiapkan para pilot yang bakal menerbangkan pesawat KF-16 (F-16 versi Korea) dan F-15K. Seperti dikutip dari Defenseindustrydaily.com, secara umum T50i memang memiliki konfigurasi amat mirip dengan KF-16.
Desain T50i memiliki banyak kesamaan dengan F-16 Fighting Falcon, jet tempur yang juga dimiliki TNI AU. Keduanya sama-sama menggunakan mesin tunggal, dan mempunyai kecepatan, ukuran, biaya pembuatan, dan jenis senjata serupa. Melihat sejarahnya, T50i memang dibuat KAI setelah pabrikan pesawat Korsel itu mendapat lisensi untuk membuat jet F-16 versi Korea (KF-16).
T50i memiliki kokpit untuk dua pilot yang bekerja secara tandem. Pesawat ini mampu terbang hingga ketinggian maksimal 14,6 kilometer vertikal. Burung besi ini ditenagai oleh sebuah mesin turbofan bikinian Samsung Techwin dengan lisensi dari General Electric.
Pesawat yang sudah dipakai oleh militer Korea Selatan, Indonesia, Irak, Filipina, dan Thailand ini juga bisa dipasangi oleh beragam persenjataan. Selain meriam berlaras tiga, M61 Vulcan, yang bisa dipasang di belakang kokpit, T50i juga bisa membawa rudal AIM-9 Sidewinder di kedua ujung sayapnya.
Pesawat yang sudah tiba secara bertahap di Indonesia sejak akhir tahun 2013 ini juga bisa dipersenjatai dengan rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, peluncur roket Hydra 70 dan LOGIR, serta bom cluster jenis Mk-20.