Studi: Anjing Pertama Kali Dijinakkan di Asia Tenggara

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 18 Desember 2015 | 16:43 WIB
Studi: Anjing Pertama Kali Dijinakkan di Asia Tenggara
Ilustrasi persahabatan anjing dan manusia (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anjing adalah salah satu binatang yang menjadi sahabat karib manusia. Di hampir setiap kebudayaan manusia di dunia, anjing dikenal sebagai binatang penjaga, pemandu, bahkan bisa menjadi penarik kereta salju di kawasan kutub.

Tetapi sejak kapankah anjing berkawan dengan manusia?

Pertanyaan ini berhasil dijawab oleh sepasang peneliti dari Cina dan Swedia dalam artikel mereka di jurnal Cell Research edisi 15 Desember. Ya-Ping Zhang dan Peter Savolainen - nama dua ilmuwan itu -  mengatakan bahwa proses penjinakan anjing melewati dua fase.

Fase pertama dimulai di Cina sekitar 33.000 tahun silam dan fase kedua berlangsung sekitar 15.000 tahun silam di Asia Tenggara. Fase kedua ini adalah yang terpenting karena ketika itulah anjing mulai menyebar ke seluruh dunia dan menjadi sahabat manusia.

Dalam studi itu, Zhang dan Savolainene, mengurutkan genom dari 12 serigala abu-abu, 27 anjing asli Asia dan Afrika, dan 19 anjing ras dari seluruh dunia.

"Kami menemukan bahwa anjing-anjing dari Asia Tenggara berbeda dari populasi anjing lainnya, karena mereka memiliki keragaman genetika paling tinggi dan secara genitik paling dekat dengan serigala," jelas Savolainen.

Tak berhenti sampai di situ. Riset mereka juga berhasil mengungkap sebuah rahasia lain.

Meski pertama kali dijinakkan di Cina, anjing rupanya tak segera menyebar di dunia. Baru di sekitar 15.000 tahun lalu anjing mulai menyebar di dunia, keluar dari Asia menuju Afrika dan Timur Tengah. Eropa baru mengenal anjing sekitar 10.000 tahun lalu. (National Geographic/Discovery News)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI