Suara.com - CEO Facebook, Mark Zuckerberg, hari Rabu (10/12/2015), membuat pernyataan mengejutkan terkait warga Muslim. Lewat status yang ia tulis di laman akun resmi Facebooknya, Zuck -demikian ia akrab disapa- menyatakan dukungan bagi warga Muslim yang tinggal di sekitar wilayahnya, juga umat Muslim di seluruh dunia.
Dukungan tersebut merupakan bentuk solidaritas bagi Muslim, terutama yang tinggal di Amerika Serikat dan negara-negara Barat menyusul terjadinya serangan di Paris, Prancis, dan San Bernardino, California.
"Saya ingin angkat bicara untuk mendukung Muslim di komunitas kami dan seluruh dunia.
Setelah serangan Paris dan kebencian yang mulai muncul pekan ini, saya hanya bisa membayangkan rasa takut yang dialami warga Muslim bahwa mereka akan dikucilkan atas aksi sebagian orang lainnya.
Sebagai seorang Yahudi, orangtua mengajarkan saya bahwa kita harus bangkit melawan serangan-serangan di seluruh komunitas. Kendati serangan itu tidak diarahkan kepada Anda hari ini, pada waktunya nanti, serangan terhadap kebebasan bagi siapapun akan menyakitkan bagi semua," kata Zuck di laman Facebooknya.
Lebih lanjut, Zuck menegaskan bahwa Facebook terbuka untuk semua kalangan dan semua agama. Facebook, kata Zuck, akan melindungi hak-hak dan kebebasan semua orang, termasuk umat Muslim.
"Jika Anda Muslim di komunitas ini, sebagai pemimpin Facebook saya ingin Anda mengetahui bahwa Anda selalu diterima di sini dan kami akan berjuang untuk melindungi hak-hak Anda dan menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi Anda," kata Zuck.
Zuck beranggapan, kebencian terhadap suatu kelompok atau golongan hanya akan membuat masyarakat yang kuat akan terpecah belah.
"Memiliki anak memberikan kami banyak harapan, namun kebencian terhadap sebagian orang dapat membuat orang-orang tenggelam dalam sinisme. Kita tidak boleh hilang harapan. Selama kita berdiri tegak bersama dan melihat kebaikan satu sama lain, kita bisa membangun dunia yang lebih baik untuk semua orang," tutup Zuck.
Seperti diketahui, sepasang suami istri, Syed Rizwan Farook, (28), dan Tashfeen Malik, (29), melakukan penembakan di kawasan San Bernardino, California pekan lalu. Aksi mereka menewaskan 14 orang dan melukai 21 lainnya di sebuah kantor layanan sosial di daerah tersebut. Keduanya tewas dalam baku tembak dengan polisi.
Menyusul pembantaian tersebut, tak sedikit suara sumbang yang diarahkan pada warga Muslim di Amerika Serikat. Bahkan, Donald Trump, seorang pengusaha yang mencalonkan diri sebagai presiden AS, berani menyerukan pelarangan Muslim masuk negeri tersebut. Tentu saja, pernyataan Trump menuai kritik dari banyak pihak, tak terkecuali Gedung Putih yang justru memilih merangkul komunitas Muslim.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Aneh, Tak Seorangpun Bisa Menerbangkan Pesawat Baru PM Italia
Inilah Pembelaan Trump Atas "Serangannya" Pada Komunitas Muslim
Selama 39 Tahun Perempuan Ini Tak Bisa Merasakan Nyeri