Menristek Dikti Dukung Inovasi Riset Dr Warsito

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 08 Desember 2015 | 10:05 WIB
Menristek Dikti Dukung Inovasi Riset Dr Warsito
Menristek Dikti Muhammad Nasir. (Foto: Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menristek Dikti Muhammad Nasir mengatakan akan mendukung inovasi yang dilakukan oleh Dr Warsito Purwo Taruno, meski Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan evaluasi terhadap risetnya.

"Kita akan koordinasi dengan Menteri Kesehatan dan kami tetap mendukung proses inovasi ke depannya," katanya saat mendatangi klinik riset kanker Ctech Lab milik Dr Warsito di Alam Sutera Kota Tangerang, Senin (7/12/2015).

Menteri mengatakan, inovasi oleh Dr Warsito sangat bagus dan dilakukan putra bangsa sendiri. Apalagi, hasil risetnya telah digunakan beberapa negara luar negeri.

Misalnya riset mengenai tes otak manusia yang dapat diketahui secara langsung. Lalu pemanfaatan teknologi 4d Brain ECVT yang mendeteksi sumber kejang pada penyakit epilepsi hingga tumor pada payudara.

Menteri yang melakukan sidak dan mengeceknya hingga mencoba salah satu alat seperti deteksi otak manusia mengaku bangga.

Hanya saja, ke depannya agar riset yang dilakukannya tersebut melibatkan dokter melalui koordinasi Kemenkes. Dengan demikian, riset yang dikeluarkannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

"Ketika riset, harus ada pendampingan dengan dokter sehingga ada kebersamaan. Saya akan bantu koordinasi dengan Kementerian Kesehatan," tegasnya.

Dr. Warsito Purwo Taruno mengaku kaget ketika ada surat dari Kementrian Kesehatan yang akan menutup prakteknya. Sebab, inovasi yang dilakukannya memiliki banyak manfaat dan telah banyak menolong masyarakat. Bahkan, di dunia, inovasi ini yang pertama dan menjadi kebanggaan.

Ia berharap hasil risetnya mendapat dukungan dari pemerintah. Warsito pun terbuka untuk melakukan riset bersama dengan dokter.

Kaitan izin, ia sudah melakukan komunikasi dengan Kemenkes dan akan taat hukum terkait keputusan nantinya. "Kalau memang Kemenkes akan melakukan evaluasi, kita akan mengikuti," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI