Suara.com - Peneliti dari Amerika Serikan mengklaim telah mengembangkan teknologi terbaru untuk mendeteksi alergi makanan yang diderita manusia.
Sebuah tim penelitian dari Massachusetts Institute of Technology mengatakan, teknologi dapat menganalisis sel-sel kekebalan individu yang diambil dari pasien, sehingga memungkinkan pengukuran yang tepat dari sel respon terhadap alergi seperti susu dan kacang.
BACA JUGA:
Inilah Negara dengan Konsumsi Minuman Beralkohol Terbanyak
Seperti dimuat di jurnal Chip dan dikutip dari Times of India, Sabtu (7/11/2015), dengan menggunakan teknologi terbaru, dokter bisa mendiagnosa alergi makanan dengan sebuah tes darah sederhana yang lebih cepat dan akirat ketimbang tes yang dilakkan saat ini.
Teknologi ini menyaring sel-sel kekebalan tubuh pasien untuk protein kecil yang dikenal sebagai sitokin.
Sel kekebalan seperti sel T menghasilkan sitokin ketika respon alergi yang dimulai dengan menarik sel-sel lain untuk bergabung..
Untuk melakukan tes, darah harus diambil dari pasien dan sel darah putih (yang mencakup sel T) yang diisolasi dari sampel. Sel-sel yang terkena alergen potensial dan kemudian ditempatkan ke sekitar 100 ribu sel baik individu dan diatur dalam pola kisi pada permukaan karet yang lembut.
Teknik ini dikenal sebagai microengraving, para ilmuwan membuat "cetakan" dari sitokin yang dihasilkan oleh setiap sel pada permukaan slide kaca. Jumlah sitokin yang disekresikan oleh setiap sel individu dapat tepat diukur.
Untuk pengujian makanan-alergi, sitokin yang paling menarik adalah IL4, IL5 dan IL9, kata para ilmuwan.