Rusia Mantapkan Rencana Kolonisasi Bulan, Kirim Kosmonot di 2029

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 28 Oktober 2015 | 09:15 WIB
Rusia Mantapkan Rencana Kolonisasi Bulan, Kirim Kosmonot di 2029
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan antariksa Rusia, Roscosmos, mengatakan akan mengirim kosmonotnya ke bulan pada 2029. Pesawat antariksa yang akan mengantar para kosmonot itu sedang dibangun dan akan diuji coba pada 2021.

"Sebuah misi berawak ke bulan dan sebuah pesawat yang akan mendarat di bulan akan diluncurkan pada 2029," kata Vladimir Solntsev, pemimpin Roscosmos, pada Selasa (27/10/2015).

Pesawat antariksa itu dirancang khusus untuk mencapai bulan dan kini sedang dibangun di Moskwa. Selain uji coba pada 2021, pesawat itu rencananya juga akan dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 2023 dan kemudian mengirim sebuah misi nirawak ke bulan pada 2025.

Dua pekan lalu Badan Antariksa Eropa (ESA) mengaku tertarik dengan ambisi Rusia untuk mendirikan koloni di bulan. ESA mengatakan siap mendukung dengan menyediakan ilmuwan-ilmuwannya untuk misi yang dijadwalkan pada 2020 itu.

Misi kolonisasi bulan akan menggunakan pesawat robotik bernama Luna 27, yang akan mendarat di Kawah Kutub-Aitken, di sisi gelap bulan.

Bos ESA, Johann-Dietrich Woerner sendiri adalah pendukung misi kolonisasi bulan. Dia pernah menyusun sebuah proposal untuk membangun sebuah koloni antariksa internasional di bulan, mirip dengan rencana Rusia.

"Kami punya ambisi untuk menempatkan astronot Eropa di bulan. Sudah ada diskusi pada level internasional untuk membangun kerja sama, mewujudkan misi ke bulan," kata Berengere Houdou, pemimpin kelompok ekplorasi bulan di pusat riset dan teknologi antariksa Eropa (Estec), sebuah lembaga di bawah ESA.

Selain Eropa, Rusia juga sedang berbicara dengan Cina untuk membangun pos luar angkasa di bulan.

Menurut Deputi Perdana Menteri Rusia, Dmitry Rogozin, kini Roscosmos sedang membahas kemungkinan untuk melibatkan Cina sebagai mitra utama untuk membangun stasiun antariksa di bulan.

"Kami sudah memberitahukan rencana kami pada Cina," kata Rogozin dalam sebuah jumpa pers, usai bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Cina, Wang Yang di Beijing pada April lalu. (Russian Today)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI