Bagaimana Rasanya Mati? Ini Penjelasan Para Ahli Kimia

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 28 Oktober 2015 | 06:52 WIB
Bagaimana Rasanya Mati? Ini Penjelasan Para Ahli Kimia
Ilustrasi orang ketakutan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Proses tersebut memompa adrenalin ke seluruh tubuh dan memasukkan glukosa ke aliran darah.

Berteriak

Ketika seseorang merasa tidak bisa melarikan diri dari si pembunuh, ia akan berteriak. Proses tersebut terjadi pada bagian otak yang mengatur kemampuan berbahasa.

Teriakan keluar dari mulut sebagian besar dipicu oleh naluri seseorang. Teriakan dapat memicu orang lain untuk merasakan takut yang sama dan bereaksi.

Rasa sakit

Jika teriakan tersebut tidak berhasil menyelamatkan seseorang dari si pembunuh, maka ia akan tertangkap. Yang selanjutnya dialami adalah rasa sakit.

Saat seseorang terluka, ujung-ujung syaraf khusus yang dinamakan nociceptor mengirim pesan ke thalamus. Dari thalamus, pesan itu dikirim ke bagian otak lain yang pada akhirnya memerintahkan agar tubuh melakukan apapun untuk menghentikan rasa sakit.

Kematian

Setelah seseorang dinyatakan meninggal, otaknya kemungkinan masih bekerja untuk beberapa saat. Berdasarkan beberapa studi terbaru, otak akan mengalami kejang.

Ada hipotesis yang menyebutkan, kejang merupakan tanda-tanda jelang ajal. Kendati ada studi yang mendukung hipotesis tersebut, para ilmuwan masih belum yakin mengapa kejang itu terjadi dan menandakan apakah kejang tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI