Suara.com - Pernahkah Anda merasa gaji Anda banyak terpotong untuk membayar sewa kontrakan atau apartemen? Jika Anda merasakan hal seperti itu, mungkin cara yang dilakukan seorang karyawan Google ini bisa dijadikan inspirasi.
Brandon, nama si karyawan Google. Bekerja di perusahaan teknologi multinasional sekelas Google, sudah pasti Brandon mendapatkan gaji yang jauh lebih besar dari pegawai atau buruh kebanyakan. Dengan pendapatan besar, Brandon tentu tak keberatan dengan biaya sewa tempat tinggal di kawasan San Francisco, kota tempat bermarkasnya Google.
Sejak awal bekerja di Google pada tahun 2014, Brandon menyewa sebuah apartemen yang bisa ditinggali oleh empat orang. Harganya pun tak murah. Jika dihitung, harga sewa semalamnya mencapai 140 Dolar atau sekitar Rp2 juta.
Namun, Brandon merasa lama-lama tak ada gunanya dia membuang-buang uang sebanyak itu untuk sekedar menyewa apartemen. Pasalnya, ia hanya memakai apartemennya untuk tidur.
"Untuk semua uang yang saya habiskan untuk sewa apartemen ini, saya bahkan jarang sekali di apartemen!" kata Brandon.
"Saya bangun tidur, naik GBus pertama ke kantor Google, olah raga, sarapan, kerja, makan siang, kerja lagi, makan malam, kongkow-kongkow di kantor Google, dan akhirnya naik bus pulang ke rumah, menyiapkan perlengkapan gym, lalu tidur," ujar Brandon.
Akhirnya, ketimbang membuang banyak uang untuk membayar sewa apartemen mahal, Brandon mengambil jalan lain. Ia memanfaatkan semua fasilitas yang diberikan Google secara maksimal, termasuk makan dan mandi di kantor. Selebihnya, untuk tidur di malam hari, Brandon memilih tidur di sebuah mobil boks yang diparkir di lahan parkir kantor Google.
Boksnya tak terlalu luas, hanya sekitar 18 meter persegi. Perabotannya pun tak banyak, hanya sebuah ranjang, lemari kecil, dan rak pakaian. Ia punya kartu akses 24 jam ke kantor Google jika dirinya perlu pergi ke kamar mandi di malam hari.
Lalu, bagaimana dengan penerangan dan listrik di dalam boks? Brandon sudah menyiapkan semuanya dengan sedemikian rupa.
Boks mobil tersebut memiliki beberapa lampu penerang di langit-langitnya. Selain itu, untuk mengisi ulang ponsel, laptop, dan barang elektronik lainnya, Brandon memiliki sebuah baterai berkapasitas 15.000 mAh yang selalu ia isi ulang saat bekerja di kantor.