Suara.com - PT Uberjek Trans Indonesia meramaikan pasar ojek online dengan meluncurkan jasa atau layanan serupa dengan nama Uberjek mulai 2016.
Direktur Utama Uberjek Aris Wahyudi di Jakarta, Rabu (21/10/2015), mengatakan pihaknya menampilkan ciri khas yang berbeda dengan ojek lainnya, yakni pengemudi tidak menggunakan seragam untuk lebih menampilkan sebagai "private ojek" atau ojek pribadi.
"Dengan mengusung moto 'everyone's private ojek' atau ojek pribadi bagi setiap orang, maka penumpang kami sebut 'boncenger', tidak sebagai penumpang ojek," katanya.
Aris menjelaskan pertimbangan tersebut berdasarkan survei yang dilakukan yang hasilnya 47 persen penumpang lebih suka naik ojek berseragam dan 53 persen lainnya tidak.
Dia mengatakan investasi untuk membangun Uberjek tersebut sebesar Rp10 miliar dari salah satu investor yang tidak disebutkan namanya.
Agar bisnisnya terus berkembang, Aris mengatakan perusahaannya memiliki sejumlah strategi, seperti pengemudi bisa meraup penghasilan Rp8 juta per bulan dengan membatasi hanya 8.000 pengemudi.
"Kedua, pengemudi tidak menggunakan seragam, dengan demikian bisa meraup 53 persen penumpang sisanya," katanya.
Ketiga, lanjut dia, memberikan hadiah kepada penumpang, mulai dari harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
Aris menyebutkan hadiah tersebut mulai dari pulsa, telepon pintar, umroh hingga mobil.
Menurut dia, menghadirkan bisnis ojek online hal yang tepat karena tengah marak dan kebutuhan penumpang belum sepenuhnya tertampung oleh ojek online sebelumnya.
"Kami hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan menawarkan karakter berbeda, yakni tidak menggunakan seragam," katanya. (Antara)
Uberjek Ramaikan Pasar Ojek Online
Ardi Mandiri Suara.Com
Kamis, 22 Oktober 2015 | 05:34 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Tukar GoPay Coins Jadi Diskon! Begini Cara Menggunakannya
18 November 2024 | 21:03 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI