Suara.com - Ilmuwan Turki Aziz Sancar, Tomas Lindahl dari Swedia, dan Paul Modrich dari Amerika Serikat meraih Nobel Kimia 2015 berkat riset mereka yang berhasil memetakan cara kerja sel ketika memperbaiki DNA yang rusak. Temuan mereka sangat penting dalam teknik pengobatan kanker.
"Karya mereka menyediakan pengetahuan dasar tentang fungsi-fungsi sel hidup dan bisa digunakan dalam mengembangkan cara pengobatan kanker," bunyi pernyataan Akademi Sains Kerajaan Swedia, penyelenggara anugerah Nobel, Rabu (7/10/2015).
Ketiga akan berbagi hadiah senilai 8 juta krona atau sekitar Rp13,3 miliar (1 krona pada Rp1.672)
DNA manusia diketahui bisa rusak akibat ribuan perubahan spontan pada genom sel yang terjadi setiap hari. DNA juga bisa rusak akibat radiasi.
Agar material-material genetika tak pecah atau hancur, serangkaian sistem molekul dalam sel memantau dan terus memperbaiki DNA. Proses inilah yang berhasil dipetakan oleh ketika ilmuwan itu.
Sancar, yang juga memiliki kewarganegaraan AS, adalah dosen pada University of North Carolina, AS. Lindahl kini bekerja pada Francis Crick Institute and Clare Hall Laboratory di Inggris. Sementara Modrich adalah peneliti pada Howard Hughes Medical Institute dan pengajar pada Sekolah Kedokteran Duke University, AS. (Reuters)
Ilmuwan Turki, Swedia dan AS Raih Nobel Kimia 2015
Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 07 Oktober 2015 | 18:20 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Ancaman Perang Nuklir Nyata, Organisasi Jepang Raih Nobel Perdamaian Lewat Kesaksian Penyintas Bom Hiroshima - Nagasaki
16 Oktober 2024 | 05:35 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI