NTB Bangun "Techno Park" di Banyumelek

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 03 Oktober 2015 | 16:35 WIB
NTB Bangun "Techno Park" di Banyumelek
Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), secara resmi telah membangun "Techno Park" yaitu sebuah kawasan yang disiapkan secara khusus untuk mengembangkan dan mengimplementasikan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di daerah Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat.

Konsep "Techno Park" yang dibangun di atas lahan 30,3 hektare itu mengusung tema "Techno Park Business Center Berbasis Sustainable Bioresources" dan juga didukung penuh oleh Pemerintah Daerah NTB dengan programnya "Agro Edu Wisata".

Kegiatan peresmian "Techno Park" dan "Agro Edu Wisata" yang dirangkum dalam Acara "Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan" 2015 di Banyumulek itu dibuka langsung oleh Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin.

Tampak turut menghadiri sebagai tamu undangan dari Ketua DPRD NTB H Umar Said, Kepala LIPI Iskandar Zulkarnaen, Direktur Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen dari Kementerian Pertanian RI dan juga sejumlah kepala SKPD dilingkup provinsi maupun kabupaten/kota.

Acara tersebut juga ikut dimeriahkan dengan pameran yang disediakan disejumlah stan pakan ternak, pupuk organik dan sayur-sayuran hasil "Techno Park", serta klatser-klatser dibawah binaan lembaga penelitian dan pengembangan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB Hj Budi Septiani menjelaskan, maksud dan tujuan dari kegiatan ini guna mendukung program pemerintah yakni mencapai kedaulatan pangan dalam membangun kawasan peternakan terpadu yang berbasis bahan baku dengan memanfaatkan potensi lokal.

"Ini baru penerapan hasil penelitian, dan nantinya akan diperkenalkan ke masyarakat. Sehingga ke depannya diharapkan apa yang kami suguhkan di sini dapat diaplikasikan oleh masyarakat," katanya pada Sabtu (3/10/2015).

Budi mengatakan dipilihnya Banyumulek sebagai lokasi, karena memiliki potensi besar di bidang peternakan, terutama di sektor peternakan sapi dan pendukung bioresources lainnya.

Menurut dia, peternakan sapi menjadi salah satu pondasi utama dalam mencapai swasembada daging nasional. Untuk mencapai hal tersebut, lanjut Budi, perlu dukungan dari berbagai elemen yang berkaitan dengan program ini.

"Nantinya di tempat ini, seluruh masyarakat dapat memanfaatkan seluruh fasilitas yang ada termasuk berhak memperoleh informasi terkait cara beternak sapi yang terintegrasi dengan baik," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya telah memberikan pelatihan awal kepada enam bagian klatser yang kini berada dibawah binaan lembaga penelitian dan pengembangan daerah, guna mempersiapkan SDM yang mantap dalam menguatkan konsep "Techno Park" tersebut.

"Jadi jumlah yang sudah diberikan pelatihan sebanyak 400 orang, mereka berasal dari para pelaku usaha, penyuluh, bakorluh. Mereka ini nantinya yang akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat di lapangan," ucap Budi.

Adapun yang dikembangkan di "Techno Park" ini di antaranya bagaimana cara memproduksi pakan ternak yang berkualitas dengan memanfaatkan tekhnologi saat ini. Termasuk, pupuk organik yang memanfaatkan limbah lingkungan.

"Nantinya selain bisa mengetahui informasi terait pemanfaatan tekhnologi untuk mengembangkan ternak, masyarakat bisa juga mengetahui cara pengolahan limbah yang dapat digunakan sebagai sumber energi biogas," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI