Suara.com - Edward Snowden, sang pembongkar rahasia Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), kembali muncul setelah sekian lama tak terdengar kabarnya. Snowden, si mantan kontraktor NSA tersebut, membuka akun Twitter pertamanya pada hari Selasa (29/9/2015) dari Rusia, negara yang menjadi tempat pelariannya dari kejaran Amerika Serikat.
Hanya dalam hitungan sekitar satu jam, akun Twitter yang hanya ia beri nama @snowden langsung kebanjiran ratusan ribu follower. Hingga berita ini diturunkan, Snowden sudah memiliki 643 ribu follower.
Di bawah foto profilnya, Snowden menulis,"Saya pernah bekerja untuk pemerintah. Sekarang saya bekerja untuk masyarakat."
"Dapatkah kalian mendengarku sekarang?" jadi kicauan pertama Snowden lewat akun tersebut. Kicauan yang merupakan kutipan dari sebuah iklan penyedia layanan komunikasi tersebut sudah di-retweet hingga 71 ribu kali.
Snowden, oleh mereka yang mendukungnya, dianggap sebagai whistleblower alias pembongkar borok pemerintah Amerika Serikat dalam bidang keamanan. Atas ulahnya, Snowden harus membayar mahal. Pemerintah AS mengajukan tuntutan hukum lantaran dianggap membocorkan informasi intelijen.
BACA JUGA:
Ucapan Ahok Dibantah Pedagang Daging Anjing, Ini Ceritanya
Snowden meninggalkan AS pada bulan Mei 2013. Sejak tiga tahun yang lalu, Snowden tinggal di Rusia setelah mendapat suaka dari pemerintahan negara tersebut.
Snowden membongkar soal program intelijen AS soal keamanan. Ia menyebut AS, bekerjasama dengan beberapa sekutunya, menyadap percakapan telepon ribuan warga Amerika Serikat dan warga di sejumlah negara lainnya.
Di hari pertama main Twitter, Snowden bercakap-cakap dengan astrofisikawan dan penyiar radio Neil deGrasse Tyson. Tyson menanyakan, bagaimana rasanya dianggap sebagai pengkhianat - bagi pemerintah AS -, tapi juga sebagai pahlawan. Dengan singkat, Snowden menjawab bahwa dirinya hanyalah warga biasa yang memiliki hak bersuara. (Reuters)