Menristek Dikti Ingin Kepulauan Seribu Jadi Pusat Riset Kelautan

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 23 September 2015 | 23:36 WIB
Menristek Dikti Ingin Kepulauan Seribu Jadi Pusat Riset Kelautan
Kepulauan Seribu (suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir ingin menjadikan wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu di Utara Jakarta sebagai pusat penelitian bidang kelautan.

"Di Kepulauan Seribu, yang memiliki perairan tenang dan luas, kami ingin menjadikannya sebagai pusat penelitian khususnya di bidang kelautan dan perikanan," kata Nasir selepas meninjau lokasi budi daya ikan nila laut di kawasan Kepulauan Seribu Jakarta, Rabu (23/9/2015).

Nasir mengatakan lokasi budi daya ikan nila laut itu bisa dikembangkan menjadi sebuah fasilitas riset yang akan melibatkan para nelayan setempat.

"Lokasi ini bisa dijadikan tempat smart research, seperti peningkatan kapasitas panel surya dengan diubah menjadi model hibrida sehingga bisa meningkatkan kapasitas dua kali lipat dari 100 watt menjadi 200 watt atau lebih," ujarnya.

Selain itu, ujar Nasir, Kepulauan Seribu juga bisa menjadi lokasi pengembangan teknologi konversi bahan bakar, khususnya solar menjadi gas yang lebih murah. Solar adalah salah satu bahan bakar yang banyak digunakan nelayan.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Kepulauan Seribu Budi Utomo menyambut baik keinginan Nasir. Menurutnya, ide menjadikan wilayah Kepulauan Seribu sebagai pusat penelitian kelautan akan mendukung fokus pembangunan kabupaten di utara Jakarta tersebut dalam wisata bahari.

Untuk mencapai ke sana, lanjut dia, pihaknya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang membuat konsep transportasi kapal yang ada setiap saat untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat.

"Seperti Trans Jakarta yang ada setiap saat, nanti ongkosnya akan dihitung per mil. Selain itu ini juga akan meringankan harga bahan kebutuhan warga yang saat ini lebih mahal 15-20 persen daripada wilayah daratan," ujarnya.

Budi menambahkan, dari wilayah yang memiliki sekitar 110 pulau dan memiliki luas 11 kali luas lima kota di Jakarta tersebut, akan juga dibangun pusat melihat hilal dan penelitian bintang di Pulau Karya.

"Tahun 2015 ini Kemenag menetapkan pusat melihat hilal di Masjid Untung Jawa, karena itu kami juga akan membangun pusat penelitian bintang untuk bisa juga dipakai sebagai tempat wisata edukasi ilmu perbintangan," ujar dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI