Studi: Separuh Populasi Binatang Laut Berkurang Sejak 1970an

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 17 September 2015 | 07:56 WIB
Studi: Separuh Populasi Binatang Laut Berkurang Sejak 1970an
Ilustrasi rusaknya ekosistem lautan (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Populasi ikan, reptil, burung, dan mamalia laut sudah berkurang sebesar 49 persen sejak 1970, demikian hasil penelitian para ilmuwan dari organisasi World Wildlife Fund (WWF) dan Zoological Society of London.

Dalam studi itu para peneliti juga menemukan bahwa populasi beberapa jenis ikan yang menjadi salah satu santapan utama manusia, seperti tuna dan makarel, berkurang lebih drastis. Sejak 1970an, sekitar 70 persen populasi tuna dan makarel lenyap dari lautan.

Para peneliti mengatakan bahwa aktivitas manusia, seperti penangkapan ikan yang berlebihan, adalah penyebab utama berkurangnya populasi binatang laut. Selain itu, perubahan iklim juga jadi faktor penting yang mengikis populasi binatang laut dari Bumi.

"Aktivitas manusia telah sangat parah merusak lautan. Manusia mengkap ikan dalam periode yang sangat cepat, lebih cepat dari kemampuan mereka bereproduksi dan juga menghancurkan sumber makanan mereka," kata Marco Lambertini, kepala WWF Internasional seperti dilansir BBC, Rabu (16/9/2015).

Studi itu juga menemukan bahwa habitat binatang laut seperti rumput laut dan hutan bakau berkurang drastis. Habitat-habitat ini sangat penting karena menyediakan makanan bagi binatang laut.

Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap berkurangnya populasi binatang laut. Menurut laporan itu, jumlah karbon dioksida yang terus meningkat di atsmosfer diserap oleh lautan, dan membuat perairan lebih asam dari sebelumnya. Naiknya tingkat keasaman air laut turut membunuh sejumlah spesies air.

Studi itu sendiri didasarkan pada penelitian selama 45 tahun belakangan terhadap lebih dari 1.200 spesies lautan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI