Suara.com - Go-Jek atau jasa angkutan cepat murah tidak pakai ribet ini ternyata tidak hanya beroperasi di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta. Tetapi juga beroperasi di Solo, Jawa Tengah.
Bedanya jasa layanan transportasi ojek motor ini bernama Get-Jek, dan bukan cabang dari Go-Jek yang ada di Jakarta.
Get-Jek di Solo ini dipelopori oleh warga Jalan Ibu Pertiwi 9 Gurawan, Pasar Kliwon, Solo bernama Reza Rajasa. Menurut dia, usahanya tersebut mulai dirintas sejak 2011 itu terinspirasi dengan keberadaan Go-Jek yang ada di Jakarta. Get-Jek ini sendiri akan mulai beroperasi pada 27 September 2015.
"Tahun 2011 itu baru prototipenya. Tetapi mulai saya buka atau operasi tahun ini untuk wilayah Solo dan sekitarnya, kecuali Boyolali karena kondisi medan," kata lelaki yang juga CEO Get-Jek Solo saat ditemui di kediamannya, Kamis (10/9/2015).
Menurut Reza, jasa layanan yang ditawarkan dari Get-Jek ini hampir sama dengan Go-Jek. Yakni mengantar barang, jasa angkutan, belanja dan kerjasama dengan perusahaan untuk jasa kurir.
Namun demikian, Get-Jek ini juga melayani jasa pengurusan perpanjangan SIM, BPJS, nyebarin undangan, brosur, dan lain-lain yang tidak dilakukan ojek motor pada umumnya.
"Kita akan memberikan layanan yang lebih kepada pelanggan atau masyarakat. Dan yang membedakan layanan Get-Jek dengan Go-Jek ini adalah pembayaran melalui EDC (elektronik data capture)," tambahnya.
Lebih lanjut, Reza menambahkan, seluruh pengemudi atau freelance driver Get-Jek ini akan difasilitasi smarphone. Gunanya adalah untuk memudahkan pengemudi untuk melakukan komunikasi dengan calon penumpang.
Karena layanan yang digunakan ini adalah melalui sistem online. Disamping itu, saat memesan calon penumpang dapat memantau keberadaan pengemudi di sekitar tempat penjemputan.
Siapa yang akan menjemput, darimana dan dimana posisinya pun akan terpantau, ehingga calon penumpang bisa bisa bersiap saat pengemudi ojek mendekati lokasi penjempuan. Selain smartphone pengemudi ojek juga difasilitasi helm, masker dan jaket.